Jogja
Senin, 5 Juni 2017 - 18:40 WIB

GUNUNG MERAPI : Ini Catatan Guguran Sepanjang 4 Juni 2017

Redaksi Solopos.com  /  Galih Eko Kurniawan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas BPPTKG DIY melihat alat pemantau getaran aktivitas Merapi di Kantor BPPTKG DIY, Jalan Cendana, Kota Jogja, Senin (5/6/2017). (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Di waktu tersebut terjadi gempa dengan durasi sekitar 90 detik

Harianjogja.com, JOGJA—Berdasarkan rekapitulasi pantauan seismograf atau alat pencatat getaran aktivitas Gunung Merapi, tampak pada Minggu (4/6/2017) sekitar pukul 14.20 menyisakan banyak coretan.

Advertisement

Baca juga : Status Gunung Merapi Masih Normal

Di waktu tersebut terjadi gempa dengan durasi sekitar 90 detik. Merupakan peningkatan aktivitas yang terjadi secara signifikan di bandingkan dengan pola aktivitas hari-hari atau jam sebelumnya.

Selama 24 jam pada Minggu (4/5) tercatat 26 kali guguran dengan rincian empat kali terjadi saat dinihari, 15 kali terjadi antara pukul 08.00 hingga 20.00 WIB dan tujuh kali terjadi saat pukul 20.00 WIB hingga 24.00 WIB.

Advertisement

Gempa multi phase (MP) terjadi sebanyak 11 kali pada dinihari tiga kali dan antara pukul 08.00 WIB hingga 20.00 WIB terjadi delapan kali. Kemudian di hari itu pula terjadi gempa tektonik sebanyak lima kali yang terjadi pada siang tiga kali serta dinihari dan malam hari masing-masing sekali.

Berbeda dengan sehari sebelumnya, pada Sabtu (3/6/2017), gempa guguran terjadi hanya lima kali, gempa MP sebanyak empat kali dan gempa tektonik terjadi dua kali. Pantauan aktivitas pada Senin (5/6/2017) berangsur menurun. Dari pukul 00.00 WIB hingga 08.00 WIB tercatat delapan kali guguran, serta gempa MP dan gempa tektonik masing-masing satu kali gempa.

Kepala BPPTKG DIY I Gusti Made Agung Nandaka mengakui pada Minggu (4/6) memang terjadi peningkatan gempa guguran. Namun, hal itu tergolong normal karena dalam rekap sehari selama 24 jam biasanya juga terjadi guguran hingga belasan atau puluhan kali.

Advertisement

Dia menegaskan gempa guguran itu bukan berasal dari aktivitas di dalam perut Merapi melainkan dimungkinkan karena gempa tektonik yang terjadi sekitar pukul 14.48 pada Minggu (4/6/2017) di area sekitar Gunung Merapi.

“Kalau dari kondisi Merapi sekarang masih normal. Kalau dampak [gempa regional] kemarin, memang ada beberapa guguran tetapi kami enggak tahu itu dampaknya atau bukan,” ungkap Made saat ditemui di kantornya Jalan Cendana, Umbulharjo, Kota Jogja, Senin (5/6/2017).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif