News
Minggu, 4 Juni 2017 - 19:31 WIB

TRENDING SOSMED : Afi: Maaf! Saya Bukan Orang Sempurna

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Afi bersama Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin (Facebook Afi Nihaya Faradisa)

Afi Nihaya Faradisa kembali membuat tulisan sebagai tanggapannya atas reaksi haters yang merisaknya.

Solopos.com, BANYUWANG — Asa Firda Inayah asal Banyuwangi atau lebih dikenal dengan nama pena Afi Nihaya Faradisa membuat status yang tidak biasa. Status tersebut terkait tudingan miring dari para haters yang kerap menyerang tulisan Afi hingga membuatnya tak tega melihat orang tuanya sakit hati.

Advertisement

Nama Afi Nihaya Faradisa menjadi perbincangan warganet di Indonesia, hingga Afi diundang beberapa stasiun televisi dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah tulisan berjudul Warisan menjadi viral. Tulisan itu berbuntut panjang, pro dan kontra bermunculan, hingga serangan yang menudingnya plagiat di tulisan Belas Kasih dalam Agama Kita.

Tudingan plagiat itu sebenarnya telah dibantah oleh Afi, namun masih saja menyebar di tengah apresiasi yang terus berdatangan. Afi diundang ke beberapa stasiun televisi, hingga diajak diundang Presiden Joko Widodo. Hal itu mendorongnya menulis status yang berisi tanggapan atas reaksi luar biasa netizen terhadap tulisan-tulisannya.

Advertisement

Tudingan plagiat itu sebenarnya telah dibantah oleh Afi, namun masih saja menyebar di tengah apresiasi yang terus berdatangan. Afi diundang ke beberapa stasiun televisi, hingga diajak diundang Presiden Joko Widodo. Hal itu mendorongnya menulis status yang berisi tanggapan atas reaksi luar biasa netizen terhadap tulisan-tulisannya.

Status yang tak sepanjang tulisan-tulisan Afi biasanya itu diunggah Sabtu (3/6/2017). Hingga Minggu (4/6/2017) sore pukul 16.45 WIB, status Afi itu sudah dibagikan lebih dari 2.900 kali dan mendapat ribuan komentar.

Dalam tulisan itu, Afi mengutip nasihat ayahnya terkait kecaman yang diterima Afi. “’Ayah tahu kamu hanya berusaha untuk melakukan banyak hal pada orang lain, seperti nama yang ayah berikan padamu: inayah’, begitulah ayahku memulai percakapan kemarin. Tapi jika kamu malah menerima ‘kehancuran’ sebagai balasan atas semua hal yang selama ini sudah kamu lakukan, maka berhentilah. Biarkan saja. Apa yang bisa kamu harapkan lagi ketika ketulusan dan kepedulianmu ramai-ramai diludahi?” tulis Afi.

Advertisement

“Seketika tangisku pecah. Aku sendiri tahan dibully dan dicaci maki, tapi ketika orang tuaku mengetahuinya, mereka adalah orang pertama yang paling terluka. Seperti ayahku, mungkin aku juga sama seandainya aku sudah jadi seorang ibu. Kurasa semua orang tua juga begitu. Maka, aku bersumpah takkan melakukan sesuatu pada anak orang lain jika aku sendiri tidak mau hal itu terjadi pada anakku.” tulis Afi.

Afi juga menyinggung kata “plagiasi” yang kerap dipakai haters untuk menyerangnya. Dia menyatakan tak ada gagasan yang benar-benar murni.

“Apakah aku pernah melakukan plagiasi? Ya. Kita semua pernah. Siapa yang tidak pernah melakukannya? Mulai dari tugas sekolah sejak SD, makalah kuliah, ujian, sampai caption foto di media sosial. Kalaupun kita mengklaim punya hak cipta atas suatu gagasan yang brilian, maka gagasan tersebut tetaplah akumulasi dari segala hal yang berhasil kita serap sehari-hari. Tak ada gagasan yang benar-benar murni, asli.”

Advertisement

“Kebetulan saja hanya aku yang tersorot, karena WARISAN sangat viral. Media serta orang-orang yang bahkan tidak pernah mengenalku sama sekali secara tiba-tiba memuji dan memaki, mengagumi dan membenci. Mereka mulai menelisik segala hal tentang gadis 18 tahun ini, mencari dengan sedetil-detilnya apa yang ada di sana. Aku tahu, terhadap WARISAN, begitu banyak orang yang tidak sepaham. Akunku sempat mati karena dilaporkan massal, pemiliknya pun diancam akan dimatikan. Akhirnya sekarang mereka menemukan amunisi yang tepat untuk melampiaskan kebencian, untuk menghujamku dalam-dalam.” tambah Afi.

Di akhir statusnya itu, Afi menuliskan permintaan maaf dalam bahasa Inggris. “I’m sorry. I’m not perfect and I will never be [Maaf. Saya tidak sempurna dan tidak akan pernah jadi sempurna],” tutup Afi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif