SOLOPOS.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)
JK menyempatkan untuk salat tarawih di Masjid Indonesia, Meguro, Tokyo, Jepang.
Solopos.com, TOKYO — Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengikuti salat tarawih bersama Warga Negara Indonesia di Masjid Indonesia Tokyo. Pantauan Bisnis/JIBI, JK bersama Mufidah Kalla tiba di masjid yang berlokasi di dalam area Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT), pukul 21.00 waktu setempat.
Dalam kesempatan itu, tampak juga Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Arifin Tasrif, dan Utusan khusus Presiden untuk Jepang, Rahmat Gobel, hadir dan mengikuti sholat berjamaah. Salah tarawih tersebut diikuti sekitar 300 jamaah.
Masjid dengan luas bangunan 350 m2 tersebut berada di Kawasan Meguro dan baru saja diresmikan pada 26 Mei 2017. Adapun, total biaya pembangunan yang dibutuhkan mencapai Rp22 miliar.
JK dijadwalkan menyampaikan pidato tentang langkah Asia menghadapi persimpangan globalisme dalam 23rd International Conference on The Future of Asia di Jepang. Jubir Wapres, Husain Abdullah, mengatakan acara yang bertempat di Hotel Imperial, Tokyo, akan digelar pada 5-6 Juni 2017.
JK akan mendapat kehormatan untuk menyampaikan pidatonya pada konferensi tahunan yang mengangkat tema globalisme di persimpangan jalan-langkah Asia berikutnya. “Rencananya, Wapres didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla dan staf terbatas bertolak ke Tokyo, Jepang menggunakan pesawat komersil dari Bandara Soekarno Hatta malam ini,” seperti dikutip dalam rilis, Sabtu (3/6/2016).
Setelah menempuh penerbangan 7 jam 15 menit, Wapres dan istri tiba di Bandara Internasional Haneda, Tokyo, pada Minggu pagi waktu setempat. Konfrensi internasional ini, bertujuan untuk mengetahui pandangan pemimpin Asia dalam menghadapi ketidakpastian prospek ekonomi global dan bagaimana fenomena ini mempengaruhi kebijakan suatu negara serta langkah-langkah selanjutnya yang harus dilakukan di kawasan Asia.
Selain JK, hadir pula Perdana Menteri Vietnam Nguy?n Xuân Phúc, Presiden Philipina Rodrigo Duterte, Perdana Menteri Laos Thongloun Sisoulith, mantan Perdana Menteri Singapura Goh Chok Tong, mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad, dan sederet tokoh lainnya sebagai pembicara.