SOLOPOS.COM - Instalasi solar cell dibangun di lantai atas Terminal Tipe A Tirtonadi, Solo. Foto diambil Jumat (2/6/2017). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)
Infrastruktur Solo, instalasi panel tenaga surya (solar cell) dibangun di kompleks Terminal Tirtonadi.
Solopos.com, SOLO — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melengkapi Terminal Tipe A Tirtonadi dengan panel tenaga surya atau solar cell. Instalasi solar cell tersebut sudah mulai dibangun di lantai teratas terminal tersebut.
Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi, Eko Agus Susanto, mengatakan pembangunan solar cell diyakini mampu menghemat pengeluaran biaya listrik untuk operasional Terminal Tipe A Tirtonadi. Dia menyebut pembangunan solar cell mampu menghasilkan tenaga listrik sebesar 500 kilo volt ampere (kVA) atau setara 500.000 Watt.
“Pembangunan solar cell menjadi program Kemenhub untuk menghemat biaya listrik di terminal. Di lantai atas terminal kan panas luar biasa, jadi cocok untuk dibangun solar cell. Sekarang pembangunan solar cell sudah mulai dikerjakan,” kata Eko saat diwawancarai Solopos.com, Minggu (4/6/2017).
“Pembangunan solar cell menjadi program Kemenhub untuk menghemat biaya listrik di terminal. Di lantai atas terminal kan panas luar biasa, jadi cocok untuk dibangun solar cell. Sekarang pembangunan solar cell sudah mulai dikerjakan,” kata Eko saat diwawancarai Solopos.com, Minggu (4/6/2017).
Eko menjelaskan energi yang dihasilkan solar cell juga akan dimanfaatkan untuk kepentingan operasional jembatan layang (sky bridge) penghubung Terminal Tipe Tirtonadi-Stasiun Solo Balapan. Bahkan, menurut dia, tidak menutup kemungkinan energi listrik yang dihasilkan solar cell di terminal bisa dimanfaatkan warga sekitar.
Eko menyebut energi listrik yang dibutuhkan untuk operasional Terminal Tipe A Tirtonadi kini hanya 300 kVA sehingga masih ada sisa energi yang dihasilkan solar cell. “Pemanfaatan solar cell yang mengonversi secara langsung cahaya matahari menjadi energi listrik dinilai efisien dan terjangkau. Pengguna bisa mengambil keuntungan dari manfaat ekonomi sekaligus lingkungan. Solar cell merupakan ciptaan yang ramah lingkungan dan tidak berdampak buruk bagi perubahan iklim dunia, berbeda dengan kasus penggunaan bahan bakar fosil,” tutur Eko.
Eko mengatakan lantai atas terminal akan tetap dimanfaatkan sebagai lahan komersil untuk dibangun mal dan pusat perbelanjaan sesuai rencana awal. Pembangunan solar cell tidak mengubah desain pengembangan terminal.
“Keberadaan panel solar cell justru bikin teduh. Kawasan tersebut memang diperuntukkan kantong parkir. Tidak berbahaya jika pengunjung memarkir kendaraan di bawah panel solar cell. Yang jelas pembangunan solar cell tidak mempengaruhi rencana pembangunan terminal. Lantai atas terminal tetap akan dibangun mal dan pusat perbelanjaan sesuai rencana awal. Realisasi pembangunan menunggu kebijakan pimpinan,” jelas Eko.
Eko membeberkan sesuai rencana awal, mal akan di bangunan di lantai atas terminal bagian tengah. Sedangkan pusat perbelanjaan berbentuk kios-kios akan dibangun di bangunan terminal sisi timur dan barat.
Kemenhub membutuhkan dana Rp300 miliar untuk merealisasikan rencana proyek itu. Total lahan seluas 5 hektare (ha) di terminal tidak seluruhnya dikembangkan untuk sektor komersial, 1 ha di antaranya sebagai lahan parkir.
Rencana induk pengembangan Terminal sudah disusun jauh-jauh hari sebelum terbit aturan Terminal Tipe A dikelola Kemenhub. Pantauan Solopos.com, Minggu, pembangunan solar cell di lantai atas Terminal Tipe A Tirtonadi mulai memasuki tahapan mendirikan rangka.
Bentuk rangka menyerupai huruf Y. Lokasi pembangunan solar cell berada dekat dengan pintu masuk sky bridge sisi Terminal Tipe A Tirtonadi. Salah satu pengunjung Terminal Tipe A Tirtonadi, Sujarwo, 49, mengapresiasi langkah pemerintah pusat melengkapi sarana terminal dengan instalasi solar cell. Dia mengetahui pemanfaatan solar cell ramah lingkungan.