SOLOPOS.COM - Ilustrasi balap liar. (JIBI/Solopos/Dok.)
Balap liar, aksinya kerap terjadi di Jalan Lingkar Ambarawa (JLA), Kabupaten Semarang saat mendekati waktu berbuka puasa di bulan Ramadan 2017.
Semarangpos.com, SEMARANG – Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Kepolisian Resor (Polres) Semarang, AKP Dwi Nugroho, mengaku berang dengan aksi balap liar yang dilakukan sejumlah pemuda di Jalan Lingkar Ambarawa, Kabupaten Semarang. Aksi balap liar itu kerap dilakukan saat sore hari atau mendekati waktu berbuka puasa pada bulan Ramadan 2017 ini.
“Giat patroli akan kami tingkatkan, terutama di kawasan itu [Jalan Lingkar Ambarawa],” ujar Dwi dalam pesan singkat kepada Semarangpos.com, Sabtu (3/6/2017).
Dwi sepertinya belum banyak mendapat aduan terkait aksi balap liar di Jalan Lingkar Ambarawa itu. Meski demikian, aksi balap liar di jalur yang kerap dilalui bus dan truk bermuatan besar dari Semarang menuju ke Yogyakarta itu sudah seringkali dikeluhkan warga masyarakat di media sosial Facebook.
Beberapa di antaranya bahkan mengeluhkan aksi balap liar yang sengaja dilakukan sekelompok pemuda sebagai ajang ngabuburit karena sudah kelewat batas. Salah satunya, mereka mengeluhkan kenekatan para rider yang sengaja menutup akses jalan bagi kendaraan roda empat karena lokasi tersebut tengah digunakan sebagai ajang balap liar.
Seperti diberitakan Semarangpos.com sebelumnya, aksi nekat para pengendara motor demi memuluskan balap liar di JLA itu terekam dalam kamera salah satu pengguna akun Facebook ?Icco Stay Sick?. Pengguna akun Facebook itu pun kemudian mengunggah di grup Facebook Ambarawa, Jumat (2/5/2017). “Kadang anak-anak alay ini sering mortal mobil yang melintas. Seperti yang dialami saya,” tulis pengguna akun Facebook ?Icco Stay Sick dengan menyertakan foto suasana balap liar di kawasan Kabupaten Semarang tersebut.
[Baca juga BALAP LIAR SEMARANG : Muluskan Aksi Balap Liar, Para Rider Ini Rela Adang Laju Kendaraan]
Dari foto yang diunggah memang terlihat beberapa orang yang mengendarai sepeda motor menghalangi kendaraan yang melintas. Padahal, jalan tersebut adalah salah satu akses utama dari Kota Semarang menuju Daerah Istimewa Yogyakarta maupun sebaliknya.
Netizen member grup Facebook Ambarawa pun ramai mengungkapkan rasa geram mereka terhadap para peserta balap liar. “Cah kurang gawean kakean gaya duit njaluk wong tuo, dadi opo koe leee tole [Bocah-bocah pengangguran, kebanyakan gaya padahal masih minta duit orang tua, mau jadi apa kalian?],” tulis pengguna akun Facebook Dedy Irawan.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya