News
Sabtu, 3 Juni 2017 - 01:30 WIB

Pemindahan Kedubes As ke Yerusalem Ditunda, PM Israel Kecewa

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Benjamin Netanyahu (Huffingtonpost.com)

Perdana Menteri Israel kecewa lantaran pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem ditunda.

Solopos.com, TEL AVIV – Pemerintah Israel mengaku kecewa dengan penundaan pemindahan kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) dari Tel Aviv ke Yerusalem. Padahal, sebelumnya Presiden AS, Donald Trump, telah menyetujui relokasi kantor Kedubes AS tersebut.

Advertisement

Keputusan tersebut diambil guna menghindari langkah kontroversial yang akan mempersulit perundingan damai Israel-Palestina yang digagas Trump. Anggota Gedung Putih menegaskan Trump mengambil keputusan tersebut demi memaksimalkan negosiasi antara Isarel dan Palestina.

“Presiden Trump telah berulang kali menyampaikan niatnya memindahkan kantor Kedubes AS. Tapi, dia memutuskan menunda hal tersebut guna memaksimalkan upaya perdamaian antara Israel dan Palestina, sekaligus memenuhi kewajibannya membela kepentingan keamanan nasional,” tutur salah satu anggota staf Gedung Putih seperti dilansir New York Times, Jumat (2/6/2017).

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, kabarnya sangat kecewa atas keputusan Trump itu. Menurutnya, menunda pemindahan kantor kedubes ke Yerusalem dianggap bakal membangun kembali mimpi warga Palestina. Sebab, selama ini, Yerusalem menjadi kota yang diperebutkan Israel dan Palestina.

Advertisement

Kendati demikian, pemerintah Israel tetap menghargai keputusan tersebut. Mereka berharap Trump bakal menunaikan janjinya untuk memindahkan kantor kedubes AS ke Yerussalem secepatnya. Sebab, selama ini pemerintah Israel mengklaim Yerusalem merupakan ibu kota negara. Namun, pemerintah Palestina bersikukuh mempertahankan Yerusalem yang merupakan Kota Suci.

Janji pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem itu disampaikan Trump dalam masa kampanye 2016 lalu. Saat itu, ia menyampaikan dukungannya terhadap negara Israel. Tapi, setelah terpilih, ia justru memilih meneruskan kebijakan para pendahulunya dengan menandatangani surat penunaan pemindahan selama enam bulan.

Seperti diketahui, is pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem merupakan hal sensitif bagi Israel dan Palestina. Jika dilakukan, hal itu justru akan membuat citra AS sebagai mediator jatuh di depan mata dunia.

Advertisement

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif