News
Sabtu, 3 Juni 2017 - 21:00 WIB

Kata Deddy Corbuzier Tentang Muslim di Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Deddy Corbuzier (Youtube)

Deddy Corbuzier mengaku prihatin dengan label-label negatif yang kerap diarahkan kepada muslim.

Solopos.com, SOLO — Deddy Corbuzier aktif mengunggah video di akun Instagram dan Youtube pribadinya. Yang terbaru, Deddy mengungkapkan pendapatnya tentang agama Islam dalam video berdurasi 10 menit 55 detik yang diunggah di Youtube, Jumat (2/6/2017), berjudul Muslim In My Country Indonesia.

Advertisement

Hingga Sabtu (3/6/2017) malam pukul 19.30 WIB, video tersebut telah ditonton lebih dari 1,2 juta kali. Deddy memang tidak menganut agama Islam, namun dia merasa prihatin jika agama yang dikait-kaitkan dengan teroris. Apalagi, kebanyakan sahabat Deddy menganut agama Islam, bahkan mantan istrinya pun seorang muslim.

“Kalau seandainya omongan orang-orang tentang Islam yang teroris, kejam, tidak baik, ISIS, maka seharusnya saya sudah mati sejak dulu. Karena 90 persen sahabat saya beragama Islam. Sampai saat ini, saya masih hidup, saya bersahabat sama mereka dan saya mencintai semua ini. Tidak pernah ada masalah sama sekali,” ujar Deddy mengawali videonya.

Advertisement

“Kalau seandainya omongan orang-orang tentang Islam yang teroris, kejam, tidak baik, ISIS, maka seharusnya saya sudah mati sejak dulu. Karena 90 persen sahabat saya beragama Islam. Sampai saat ini, saya masih hidup, saya bersahabat sama mereka dan saya mencintai semua ini. Tidak pernah ada masalah sama sekali,” ujar Deddy mengawali videonya.

Menurut Deddy, semua agama mengajarkan hal yang baik. Semua agama yang diakui di Indonesia, kata dia, mengajarkan penganutnya untuk berbuat baik kepada semua orang, baik seiman maupun tidak.

“Misal ada orang kelaparan di depan Anda. Anda tentu tidak mungkin bertanya dulu agama kamu apa? Partai Anda apa? Anda pilih Ahok atau Sandiaga Uno? Well, kalau ditanya seperti itu mati orangnya, karena kita tidak sempat membantu mereka. Ini bukan ajaran agama kita, karena kita membantu orang tanpa berpikir. Itulah Indonesia. Itulah yang diperjuangkan sejak dulu kala,” sambung Deddy.

Advertisement

“Jadi kalau ada yang bilang agama ini jelek, agama ini teroris, agama ini mengajarkan kebatilan, bukan agamanya. Tapi oknum-oknum di dalamnya yang merusak agama atau lingkungan tersebut,” tegasnya.

Deddy menegaskan tidak ada agama yang mengajarkan keburukan. Baginya, membandingkan agama mana yang paling baik sama seperti saat memilih jenis bela diri, dan jawabannya bergantung pada orang yang diberi pertanyaan. Secara otomatis, setiap orang akan mengatakan bahwa pilihannyalah yang terbaik.

“Yang terbaik adalah apa yang mereka pelajari. Itu sangat normal. Itulah cara berpikir manusia. Yang sudah diajarkan sejak kecil itulah yang paling baik. Semuanya baik, tujuan memiliki agama hanya satu, memperkuat iman, supaya kita tidak berbuat kejahatan,” paparnya.

Advertisement

Bagi Deddy, perbedaan keyakinan di antara penduduk Indonesia itu semestinya tidak membuat perpecahan. Sebab, banyak penduduk negara lain yang ingin hidup berdampingan seperti di Indonesia. Ia mengaku sangat sedih dengan perpecahan yang tengah menggerogoti bangsa Indonesia. Bukan hanya karena perbedaan agama, bahkan pemeluk agama yang sama pun masih meributkan hal kecil hingga menimbulkan perpecahan.

“Tahukah Anda? Banyak sekali negara di luar sana memimpikan memiliki Pancasila, memimpikan memiliki NKRI, memimpikan memiliki perbedaan yang luas tapi jadi satu? Banyak sekali, tapi hanya kita yang punya,” tegasnya.

Deddy mengatakan, agama merupakan sesuatu yang sulit untuk dipilih. Sebab, meski bisa dipelajari, sejak kecil, orang tua tentu mengajarkan agama tertentu yang mereka anut. Ajaran itu akan membekas sampai dewasa yang membuat seseorang sulit memilih menganut agama lain.

Advertisement

Di bagian akhir video, Deddy memperlihatkan obrolannya dengan dai kondang, Ustaz Wijayanto. Meski berbeda keyakinan, keduanya sangat akrab layaknya saudara. “Saya Deddy, saya Wijayanto. Saya muslim dan saya non-muslim, tapi kita berdua bersaudara. Karena itulah yang disebut Bhineka Tunggal Ika,” kata Deddy dan Wijayanto bersahutan.

“Kenapa bisa bersaudara, Ustaz?” tanya Deddy. “Karena kalau diturut-turut, kita itu satu nenek moyang. Nenek moyang kita sama-sama seorang pelaut. Siapapun yang melihat ini sesungguhnya terikat dalam persaudaraan. Kalau neneknya beda maka ketemu Adam dan Hawa. Bahasa agama dengan ajakan wahai bani Adam, karena semua manusia pasti keturunan Adam dan hawa,” jawab Wijayanto.

Perbedaan itu justru membuat segalanya menjadi lebih indah. Deddy dan Wijayanto kompak mengatakan akan pindah dari Indonesia jika semuanya sama. Sebab, perbedaan itulah yang menjadi ciri khas Indonesia dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif