Jogja
Jumat, 2 Juni 2017 - 02:22 WIB

PENELITIAN MAHASISWA : Mentari UAD Membantu Tunanetra Belajar Astronomi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Penelitian mahasiswa kali ini diciptakan untuk tunanetra

Harianjogja.com, JOGJA – Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil membuat sebuah media edukasi belajar tentang astronomi bagi para siswa penyandang tunanetra. Oleh tim ini media edukasi yang diciptakan tersebut diberi nama Mentari, singkatan dari Mencerap Tata Surya dengan Gambar Tactile Buatan Sendiri.

Advertisement

Mentari diciptakan tiga mahasiswa UAD, yakni Ricka Tanzilla (Pendidikan Fisika), Putri Magfirotul Hasanah (Pendidikan Fisika) dan Titi Istinganah (jurusan Kesehatan Masyarakat.

Koordinator kelompok Ricka Tanzilla mengungkapkan, pembuatan Mentari berawal dari kepedulian terhadap siswa tunanetra yang membutuhkan sarana pembantu untuk mempelajari astronomi. Pasalnya belajar astronomi erat kaitannya dengan penggunaan visual untuk melihat gambar planet, matahari dan benda langit lainnya. Padahal siswa tunanetra memiliki keterbatasan di indra penglihatannya.

Maka, media pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi hal tersebut tentu saja sarana yang bisa diraba berupa gambar timbul atau tactile. Gambar timbul itu juga dilengkapi informasi dalam bentuk tulisan braille. Adapun gambar tactile yang dibuat tiga mahasiswa ini menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan dan murah.

Advertisement

“Bahan untuk pembuatan gambar tactile kami modifikasi dari gambar tactile yang dibuat oleh Lina Canas, ilmuwan astronomi Portugal yang sekarang bekerja di International Astronomical Union (IAU),” ujarnya, Selasa (30/5/2017).

Ricka menjelaskan, metode pembelajaran yang digunakan dalam aktivitas ini berupa kerjasama antara siswa yang normal penglihatannya dan siswa tunanetra. Dalam istilahnya hal seperti itu sering disebut cooperative learning. Kedua siswa tersebut kemudian diberikan pembelajaran mengenai astronomi selanjutnya mereka membuat gambar tactile bersama-sama. SMA Muhahammadiyah 4 Jogja menjadi tempat pertama kali diujicobakannya media edukasi itu karena merupakan sekolah inklusi.
Pembelajaran juga berlangsung di kampus UAD Unit 2B, 6-7 Mei lalu.

“Pada tahap pertama ini siswa tunanetra yang kami libatkan berjumlah dua orang, dan siswa dengan penglihatan normal tiga orang. Kami berharap setelah pelatihan ini mereka dapat berpikir mandiri dan tidak menjadikan kekurangan mereka sebagai kelemahan, justru harus sebagai kekuatan untuk mandiri,” harap Ricka.

Advertisement

Kemudian pada 24 Mei lalu, pembelajaran serupa juga dilakukan di Perpustakaan Kota Jogja. Kala itu pembelajaran melibatkan sejumlah siswa tunanetra dari Yaketunis Jogja.

Di momen itu siswa tunanetra bisa bekerjasama dengan siswa dengan penglihatan normal untuk membuat gambar tactile tentang Matahari, komet, Bumi dan Planet Saturnus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif