SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/Dok)
Lalu lintas di Jl. Adisucipto Karanganyar yang ramai tak didukung penerangan yang memadai.
Solopos.com, KARANGANYAR — Lampu penerangan jalan umum (PJU) di Jl. Adisucipto wilayah Colomadu, Karanganyar, yang merupakan jalan nasional dinilai kurang mamadai. Kondisi ini dikhawatirkan memicu kecelakaan lalu-lintas.
“Mestinya lampu penerangan di Jl. Adisucipto itu ditambahi sehingga menjadi terang. Selama ini kalau malam memang kurang terang sehingga berbahaya bagi pengguna jalan,” ujar salah seorang warga Malangjiwan, Colomadu, Faisal, 33, ketika ditemui wartawan di Colomadu, Jumat (2/6/2017).
Menurut dia, kira-kira sepekan lalu salah seorang warga Malangjiwan mengalami kecelakaan di Jl. Adisucipto. Ketika itu tetangganya yang sedang berjalan kaki di jalan ini tertabrak sepeda motor sehingga harus menjalani operasi kepala di rumah sakit.
Karena itu, dia berharap pihak terkait memperhatikan kondisi lampu penerangan di Jl. Adisucipto tersebut. Dia khawatir jika hal ini tak segera diatasi akan menimbulkan kecelakaan lalu lintas lagi.
Minimnya lampu penerangan jalan tersebut jarak pandang pengguna jalan menjadi relatif pendek. Hal ini dinilai membahayakan pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut.
Terpisah, salah seorang warga Colomadu lainnya, Yono, 50, juga menyesalkan minimnya lampu penerangan di Jl. Adisucipto wilayah Colomadu. Lampu penerangan yang sekarang ada dinilai tak bisa menerangi jalan secara maksimal.
“Saya hampir setiap hari lewat di Jl. Adisucipto karena kantor serta aktivitas saya ada di Solo dan sering main di Solo. Kalau pulang malam tahu persis kondisi penerangan jalan di Jl. Adisucipto seperti apa,” ujar dia.
Menurut dia, penerangan ini berbeda mencolok dibanding dengan kondisi penerangan di Jl. Adisucipto, Solo. enerangan di Jl. Adi Sucipto, Solo, dinilai lebih memadai.
Seperti halnya Faisal, dia juga berharap yang berwenang segera membenahi penerangan jalan tersebut. Dikhawatirkan selain memicu kerawanan kecelakaan lalu lintas, kawasan ini juga akan rawan tindak kejahatan.