News
Rabu, 31 Mei 2017 - 18:00 WIB

TAHUKAH ANDA? : Begini Awal Mula Bendera Putih Jadi Simbol Menyerah

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bendera putih tanda perdamaian. (Istimewa/Pictagram)

Tahukah Anda kali ini tentang asal-usul bendera putih yang dipakai sebagai simbol penyerahan diri.

Solopos.com, SOLO – Selama ini, warna putih dianggap sebagai simbol perdamaian. Lihat saja di beberapa adegan film kartun seperti Tom & Jerry, setiap kali Tom si kucing kalah, ia akan mengibarkan bendera putih. Bendera putih itu dianggap sebagai simbol menyerah dan awal dari perdamaian.

Advertisement

Tapi, tahukah Anda bagaimana asal-usul bendera putih dipakai sebagai simbol perdamaian? Penasaran? Simak ulasan yang dihimpun Solopos.com dari History, Selasa (30/5/2017), berikut ini:

Bendera putih telah dipakai sebagai simbol menyerah sejak zaman Romawi kuno. Livy, seorang penulis sejarah Romawi menuliskan bulu putih dan ranting zaitun dipakai sebagai tanda kekalahan dalam Perang Punisia Kedua sekitar tahun 218 SM-202 SM.

Ribuan tahun kemudian, bendera putih mulai dikenal dalam perang di kawasan Eropa. Pada 1550-an, sejawaran Portugis, Gaspar Correia, menulis seorang pangeran India membawa kain putih yang diikat dengan tongkat sebagai tanda perdamaian. Bendera putih kian dikenal setelah dipakai oleh Ratu Elizabeth II dari Inggris untuk memberi isyarat menyerah kepada musuh.

Advertisement

Ada pula yang menyebut bendera putih mulai populer sejak dipakai oleh Dinasti Han dari Tiongkok (202 SM-220). Mereka memakai bendera tersebut sebagai simbol berkabung. Mereka menganggap bendera putih sebagai tanda penyerahan diri.

Sementara dalam sejarah terbaru, bendera putih telah menjadi simbol yang diakui dunia bukan hanya untuk menyerah. Tapi juga sebagai tanda gencatan senjata dan melakukan negosiasi di medan perang. Mata-mata di abad pertengahan membawa tongkat bendera putih untuk memberdakan identitas dengan pejuang dan tentara sipil. Semebntara tentara sipil memakai bendera tersebut sebelum mengumpulkan korban.

Berbagai arti bendera putih lantas dibahas dalam sebuah konvensi di Den Hag, Belanda, dan Konvensi Jenewa (1949). Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan bendera putih dipakai sebagai lambang perdamaian. Lebih lanjut, para tentara perang dilarang memakai bendera putih untuk berpura-pura menyerah guna mengelabui musuh.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif