News
Rabu, 31 Mei 2017 - 05:00 WIB

Senator AS Sebut Vladimir Putin Lebih Berbahaya dari ISIS

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Senator AS, John McCain (Abcnews.com)

Senator Amerika Serikat menyebut Presiden Rusia, Vladimir Putin, lebih berbahaya dari ISIS.

Solopos.com, WASHINGTON DC – John McCain, Senator Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, menganggap Presiden Rusia, Vladimir Putin, lebih berbahaya dari kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Advertisement

Menurutnya, Putin menjadi ancaman yang lebih besar terhadap keamanan dunia dibanding ISIS lantaran mencoba merusak demokrasi suatu negara.

Pandangan kontroversial itu diungkapkan McCain dalam sebuah wawancara di Australia, saat ia dimintai pendapat tentang keamanan dunia.

Advertisement

Pandangan kontroversial itu diungkapkan McCain dalam sebuah wawancara di Australia, saat ia dimintai pendapat tentang keamanan dunia.

“Saya pikir dia (Putin) adalah ancaman utama yang lebih berbahaya daripada ISIS,” tutur McCain seperti dilansir Independent, Senin (29/5/2017).

McCain mengatakan, ISIS memang melakukan banyak hal mengerikan. Tapi, menurutnya tindakan yang dilakukan Rusia jauh lebih buruk. Pasalnya, Rusia dinilai mencoba merusak demokrasi, prinsip yang sangat fundamental dari suatu negara.

Advertisement

Ungkapan itu merujuk pada dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016 lalu. Bahkan, Rusia juga diduga ikut campur tangan dalam pemilihan presiden di Prancis baru-baru ini.

“Saya memandang Rusia sebagai tantangan terbesar yang kami miliki. Saya tidak melihat mereka berhasil. Tapi, saya rasa mereka masih terus mencoba. Buktinya, beberapa waktu lalu mereka mencoba memengaruhi hasil pemilihan presiden di AS dan Prancis. Saya rasa, Senat perlu memberikan sanksi terhadap tindakan Rusia tersebut,” sambung McCain yang paling vokal mengkritik kebijakan Presiden AS, Donald Trump.

Lebih lanjut, McCain mengatakan ada sejumlah pihak yang merasa khawatir terhadap nasib keamanan nasional yang ada di tangan Trump. Guna mengatasi kekhawatiran itu, ia selaku Ketua Komite Angkatan Bersenjata di Senat AS membuat strategi untuk membantu Afghanistan. Ia membentuk tim khusus yang bertugas mendamaikan peperangan di Afghanistan yang telah mendapat dukungan dari Trump.

Advertisement

 

 

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif