News
Rabu, 31 Mei 2017 - 09:30 WIB

KURS RUPIAH : Nilai Tukar Rupiah Dibuka Menguat ke Level Rp13.320/US$

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Nilai tukar rupiah, Rabu (31/5/2017), dibuka menguat tiga poin ke level 13.320/US$.

Solopos.com, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,02% atau 3 poin di Rp13.320 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2017). Namun dalam hitungan detik, rupiah berbalik melemah tipis 0,01% atau 1 poin ke Rp13.324 per dolar AS.

Advertisement

Nilai tukar rupiah ditutup melemah tipis pada perdagangan Selasa (30/5/2017). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 3 poin atau 0,02% ke level Rp13.323 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.309 – Rp13.342 per dolar AS. Adapun pada perdagangan Senin (29/5/2017), rupiah ditutup melemah 0,26% atau 20 poin di level Rp13.320 per dolar AS.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta mengatakan rupiah tertekan terhadap dolar bersama mayoritas kurs di Asia pada perdagangan sejak Senin kemarin. “Selain itu, tekanan jual yang konsisten di pasar saham serta permintaan dolar tinggi jelang Ramadan juga membantu depresiasi rupiah,” ungkap Rangga dalam risetnya yang diterima Bisnis.com, Selasa (30/5/2017).

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama sore ini terpantau menguat 0,05% atau 0,051 poin ke level 97.493 pada pukul 16.25 WIB.

Advertisement

Indeks dolar menguat seiring pelemahan euro dan poundsterling yang tertekan oleh ketidakpastian politik di Inggris dan zona Eropa.

Pergerakan euro cenderung defensif setelah mantan Perdana Menteri Italia Matteo Renzi mengatakan pada hari Minggu bahwa dari perspektif Eropa akan masuk akal bagi Italia untuk menggelar pemilu bersamaan dengan jadwal Jerman pada bulan September.

Komentar Renzi tersebut meningkatkan prospek pemilu dini sekaligus menyebabkan aksi jual dalam utang pemerintah Italia pada hari Senin.

Advertisement

“Euro mengalami tekanan akibat komentar Renzi yang mengesankan kecenderungannya untuk pemilu dini,” kata Masafumi Yamamoto, kepala strategi valas di Mizuho Securities, dikutip Reuters, Selasa (30/5/2017).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif