News
Selasa, 30 Mei 2017 - 04:00 WIB

Menlu AS Tolak Adakan Perayaan Ramadan dan Idul Fitri

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson (Independent.co.uk)

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat kabarnya menolak perayaan Ramadan dan Idul Fitri tahun ini.

Solopos.com, WASHINGTON – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Rex Tillerson, kabarnya menolak menggelar perayaan Hari Raya Idul Fitri. Kabar tersebut diketahui dari dua staf administrasi di kantor Kementerian Luar Negeri AS.

Advertisement

Menurut mereka, Tillerson telah menolak permintaan Kantor Urusan Agama dan Luar Negeri AS untuk mengadakan acara guna memeriahkan Hari Raya Idul Fitri di akhir Ramadan.

Padahal, sejak 1999, para Menteri Luar Negeri AS, baik yang berasal dari Partai Republik maupun Demokrat rutin mengadakan acara buka bersama dan merayakan Hari Raya Idul Fitri.

Advertisement

Padahal, sejak 1999, para Menteri Luar Negeri AS, baik yang berasal dari Partai Republik maupun Demokrat rutin mengadakan acara buka bersama dan merayakan Hari Raya Idul Fitri.

Acara tersebut biasanya dihadiri oleh anggota Kongres, diplomat dari beberapa negara muslim, tokoh masyarakat muslim, dan pejabat tinggi AS. Acara itu digelar sebagai upaya AS untuk berbaur dengan dunia muslim.

Tapi, keputusan Tillerson yang menolak acara buka bersama dan perayaan Idul Fitri membuat masyarakat muslim di AS kecewa. Ia dituding telah merusak tradisi yang telah dijalankan bertahun-tahun. Padahal, pihak Kantor Urusan Agama dan Luar Negeri AS telah mengajukan perminttan pengadaan acar tersebut sejak April 2017.

Advertisement

“Kami masih menjajaki kemungkinan opsi untuk merayakan Idul Fitri yang menandai berakhirnya bulan Ramadan. Sementara ini, semua Duta Besar AS didorong untuk memeriahkan Ramadan melalui sejumlah kegiatan yang diadakan di tempat mereka ditugaskan,” tutur juru bicara tersebut seperti dilansir The Independent, Senin (29/5/2017).

Sampai saat ini, belum diketahui pasti apa yang membuat Tillerson memutuskan hal itu. Sebab, pada Jumat (26/5/2017), lalu, ia sempat menyampaikan pesan Ramadan kepada seluruh umat muslim. Dalam pernyatannya, ia menyebut Ramadan adalah bulan Suci yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.

“Ini adalah waktu penting untuk berkumpul bersama keluarga. Selain itu, Anda juga disarankan untuk bersedekah kepada mereka yang membutuhkan. Ini adalah waktu yang mengingatkan semua orang tentang nilai harmoni dan empati,” tutur Tillerson.

Advertisement

Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump, juga mengucapkan selamat berpuasa kepada umat muslim. Ia berpesan agar semua orang hidup dengan damai. Sebab, ia amat prihatin dengan serangan teror yang terjadi di berbagai belahan dunia.

“Inti dari semangat Ramadan adalah memperkuat kewaspadaan untuk memerangi kekerasan. Belakangan ini, banyak negara yang mendapat serangan teror. Hal ini justru bertentangan dengan momen Ramadan yang harus disambut dengan damai. Oleh sebab itu, aku berharap berbagai serangan teror itu membuat tekad kita untuk memeranginya semakin kuat,” papar Trump.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif