Soloraya
Selasa, 30 Mei 2017 - 06:10 WIB

Ini Denah Rencana Penataan Ulang Taman Sriwedari oleh Dinas PUPR Solo

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah wisatawan dan warga mengunjungi Taman Sriwedari, Kamis (19/5/2016). Kawasan cagar budaya itu pernah menghelat kongres besar Sarekat Islam (SI), pelopor pergerakan nasional, pada Maret 1913. (Dok/Solopos)

Dinas PUPR telah selesai menyusun rencana penataan ulang Taman Sriwedari.

Solopos.com, SOLO — Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Solo telah selesai menyusun rencana penataan ulang Taman Sriwedari.

Advertisement

Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Solo, Taufan Basuki Supardi, mengatakan Bidang Cipta Karya telah membuat rancangan proyek perubahan lansekap Taman Sriwedari sebagai interpretasi kawasan cagar budaya yang interaktif dan terintegrasi. Bidang Cipta Karya membikin rancangan penataan yang disesuaikan keberadaan bangunan cagar budaya (BCB) dan rencana pembangunan Masjid Raya dan Gedung Wayang Orang (GWO) baru di Taman Sriwedari.

“Bidang Cipta Karya punya ide membuat rencana penataan setelah melihat kondisi Taman Sriwedari sekarang yang kurang tertata. Kami juga melihat perlunya public space bagi masyarakat Kota Solo yang lebih representatif,” kata Taufan saat berbincang dengan Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (29/5/2017).

Taufan membeberkan berdasarkan rancangan proyek, ada beberapa bangunan di Taman Sriwedari yang diusulkan dihilangkan, antara lain Taman Hiburan Remaja (THR) Sriwedari, masjid di belakang GWO, tempat makan, dan toko mainan tradisional di sekitar THR, termasuk Kantor Dinas Pariwisata (Disparta) Solo serta Graha Niaga.

Advertisement

Pedagang makanan dan mainan tradisional diarahkan pindah ke selatan Stadion Sriwedari berkumpul dengan pedagang di selter Sriwedari. Kawasan selatan Stadion Sriwedari dirancang menjadi kawasan ekonomi.

Sedangkan kios buku Sriwedari di Jl. Kebangkitan Nasional dan kios pengrajin pigura di Jl. Museum diusulkan ditata ulang sehingga berada di dalam kompleks Taman Sriwedari. Taufan menjelaskan penjual buku Sriwedari akan diarahkan menempati kios baru yang terintegrasi dengan taman baca yang akan dibikin di dalam kompleks Taman Sriwedari sisi selatan atau sebelah timur lahan bekas bangunan Solo Theater yang bakal dipakai untuk membangun GWO baru.

Pengrajin pigura juga diusulkan pindah menempati kios yang bersinergi dengan lokasi kios buku Sriwedari dan taman baca tersebut. “Kami sudah ada rencana pembangunan masjid raya dan gedung pertunjukan berstandar internasional. Kami lakukan lelang DED pembangunan masjid raya pada tahun ini. Penyusunan DED GWO baru juga selesai tahun ini. Jadi 2018 kami usulkan untuk pengerjaan fisik dua proyek itu. Maka dari itu kami membuat rancangan penataan Taman Sriwedari dengan memadukan pelaksanaan proyek yang telah direncanakan, adanya BCB, dan kegiatan ekononi yang sudah berjalan,” jelas Taufan.

Advertisement

Taufan menyampaikan rancangan proyek perubahan lansekap Taman Sriwedari nantinya dikembangkan untuk dibuat DED pada 2017 ini. Dia menyebut penataan ulang Taman Sriwedari ini ditarget bisa dikerjakan secara bertahap hingga 2020.

Taufan menyatakan penataan ulang Taman Sriwedari bakal melibatkan lintas organisasi perangkat daerah (OPD), seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo yang menata vegetasi dan taman, Dinas Perhubungan (Dishub) yang bakal membangun gedung parkir, dan lain-lain.

“Nanti penganggaran kami bukan saja bertumpu ke APBD tapi bisa juga diajukan ke APBD provinsi dan APBN. Kami berharap Taman Sriwedari bisa eksis kembali dan bisa semakin mem-branded Kota Solo. Kami sudah berkoordinasi juga dengan kawan-kawan Foksi [Forum Komunikasi Sriwedari]. Pekan lalu kami undang mereka dalam FGD [forum group discussion]. Meski ada beberapa masukan, pada dasarnya mereka mendukung rencana penataan yang kami susun,” jelas Taufan.

Keterangan:
1. Stadion Sriwedari (BCB)
2. Museum Radya Pustaka (BCB)
3. Segaran (BCB)
4. Eks RSJ Mangunjayan (BCB)
5. Rencana Gedung Wayang Orang (penyusunan DED tahun 2017)
6. Kios buku Sriwedari (Busri) dipadukan dengan Taman Baca
7. Gedung parkir, food court.
8. Rencana Masjid Raya (DED tahun 2017)
9. Kios Pigura
10. Plaza depan (sebagau tempat art perfom, pekan tradisi, dalam hal tertentu untuk kegiatan religi masjid seperti sholat ied dan lain-lain.
11. Art, galery out door (untuk perfom seni lukis/pelukis)
12. Museum Keris
13. Pendopo (perform art, Sarsanggar seni)
14. Taman parkir depan dikoneksikan dengan City Walk

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif