Jateng
Senin, 29 Mei 2017 - 23:50 WIB

PERIKANAN JATENG : HNSI Jateng Ajak Nelayan Budi Dayakan Ikan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perdagangan ikan segar. (JIBI/Solopos/Antara)

Perikanan Jateng didukung HNSI dengan mendorong nelayan setempay menekuni budi daya ikan tawar.

Semarangpos.com, SEMARANG — Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jawa Tengah (Jateng) berharap nelayan menekuni budi daya ikan air tawar sehingga tetap memperoleh pemasukan di luar hasil tangkapan ikan laut. “Kondisi yang masih seperti ini sangat memengaruhi nelayan kecil, berbahaya jika tetap melaut,” kata Wakil Ketua HNSI Jawa Tengah Ali Mulyono di Semarang, Senin (29/5/2017).

Advertisement

Oleh karena itu, untuk mengisi waktu para nelayan diharapkan bisa membudidayakan ikan air tawar seperti lele, yang mulai dilakukan oleh sejumlah nelayan di Kabupaten Kendal. “Mereka memilih budi daya ikan lele karena selain lebih mudah juga modalnya tidak terlalu besar. Biasanya mereka menggunakan sistem terpal, jadi tidak perlu membuat kolam,” katanya.

Meski demikian, para nelayan harus lebih bersabar mengingat hasil budi daya tidak dapat langsung dirasakan karena harus menunggu waktu 3-4 bulan untuk bisa dipanen. “Berbeda dengan hasil tangkapan ikan, hasilnya bisa langsung diperoleh saat itu juga. Meski demikian langkah ini perlu dilakukan untuk mengisi waktu luang para nelayan sambil menunggu gelombang air laut mereda,” katanya.

Mengenai kondisi cuaca, ia mengatakan seharusnya pada beberapa bulan terakhir ini gelombang air laut mulai tenang seiring dengan memasukinya musim kemarau, namun karena masih cukup tingginya intensitas hujan di beberapa daerah berdampak pada sulitnya nelayan untuk melaut. “Kalaupun nelayan bisa melaut, mereka akan kesulitan membentangkan jaring karena gelombangnya cukup tinggi. Oleh karena itu, daripada dipaksakan melaut beberapa dari nelayan lebih memilih untuk tidak melaut dan memanfaatkan waktu memperbaiki jaring,” katanya.

Advertisement

Sementara itu, ia mengatakan langkah budi daya ikan air tawar lebih baik dilakukan daripada harus menunggu uluran tangan pemerintah. “Kondisi seperti ini kan terjadi setiap tahun, kalau terus-terusan menunggu bantuan dari pemerintah nelayan tidak bisa mandiri,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif