Jogja
Minggu, 28 Mei 2017 - 04:21 WIB

PDAM Diminta Cari Solusi Kesulitan Air Bersih di Musim Kemarau

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sleman Sri Purnomo saat melantik dua anggota Dewan Pengawas PDAM Sleman Arif Haryono dan Widi Sutikno untuk periode 2017-2020 di ruang pertemuan Setda Sleman, Jumat (26/5/2017). (Abdul Hamid Razak/JIBI/Harian Jogja)

PDAM diharapkan mampu mencarikan solusi bagi masyarakat yang masih kesulitan air bersih seperti saat kemarau

Harianjogja.com, SLEMAN- Bupati Sleman Sri Purnomo meminta direksi PDAM mampu mencarikan solusi bagi masyarakat yang masih kesulitan air bersih seperti saat kemarau ini.

Advertisement

Hal itu diungkapkan Sri saat melantik dua Anggota Dewan Pengawas PDAM Sleman, Jumat (26/5/2017).

Sri mengungkapkan beberapa warga Sleman masih rutin kesulitan air bersih saat kemarau, seperti di wilayah Cangkringan, sebagian Gamping dan Prambanan. Ke depan, Sri berharap, seluruh perumahan yang dibangun oleh pengembang wajib menggunakan air PDAM.

Kebijakan tersebut dinilai penting agar kualitas air yang dikonsumsi masyarakat baik dan juga untuk melestarikan air tanah di wilayah Sleman.

Advertisement

Hal ini mengingat luas lahan hijau saat ini terus menyempit dan perumahan memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap pencemaran sumber air jika masing-masing rumah membangun sumur sendiri-sendiri.

“Saya berharap dewan pengawas serta direksi untuk peka dan jeli membaca kondisi riil di lapangan. Bisa terus berinovasi dan mengembangkan usahanya,” kata Sri.

Adapun dua anggota Dewan Pengawas PDAM Sleman yang dilantik masing-masing Arif Haryono (mantan Kepala Dinas Pendidikan) dan Widi Sutikno (mantan Kadinas Pertanian Pangan dan Perikanan) Sleman. Keduanya menjadi dewan pengawas untuk periode 2017-2020 mendatang.

Advertisement

Terpisah, Direktur PDAM Sleman Dwi Nurwata menjelaskan, tahun ini debit produksi air PDAM bertambah 50 liter perdetik. Penambahan tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan selama musim kemarau tahun ini.

“Kalau ditambah produksi 50 liter perdetik, total produksi mencapai 420 liter perdetik. Sebab sebelumnya produksi air hanya 370 liter perdetik. Kami akan terus mencari sumber-sumber air baru,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif