News
Minggu, 28 Mei 2017 - 10:00 WIB

KISAH TRAGIS : Butuh Bantuan! Jatuh Saat Pangkasi Pohon, Petugas Kebersihan UNS Solo Ini 2 Bulan Tak Berdaya

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tukang sapu, Daryono (kiri), terbaring di tempat tidurnya karena tidak bisa duduk akibat kecelakaan kerja. (M.Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Petugas kebersihan asal Solo ini membutuhkan uluran tangan.

Solopos.com, SOLO — Darmono, 45, terbaring pada kasur di rumahnya yang berada di RT 001/RW 004,  Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo, Sabtu (27/5/2017) siang. Sudah dua bulan dia terbaring di kasur.

Advertisement

Hari itu, seperti hari-hari biasanya selama dua bulan terakhir, ia hanya ditemani sang istri, Surati, 55. Hingga kini, keduanya belum memiliki anak.

Rumah yang mereka tempati berada di gang selebar satu meter. Ukuran rumah itu sekitar 5 meter x 5 meter. Rumah berdinding bata merah dan campuran pasir serta semen itu tak memiliki penyekat. Hanya beberapa rak yang ditata di sisi barat ruangan memberi sedikit sekat untuk dapur.

Advertisement

Rumah yang mereka tempati berada di gang selebar satu meter. Ukuran rumah itu sekitar 5 meter x 5 meter. Rumah berdinding bata merah dan campuran pasir serta semen itu tak memiliki penyekat. Hanya beberapa rak yang ditata di sisi barat ruangan memberi sedikit sekat untuk dapur.

Lantai rumah tersebut diplester semen tanpa aci. Agar tidak terlihat kotor, keduanya memasang karpet sehingga lebih mudah dibersihkan.

Kedua kaki Darmono diperban mulai dari bawah lutut sampai telapak kaki. Lelaki yang bekerja sebagai tenaga kebersihan di kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) itu belum mampu duduk untuk waktu yang lama, apalagi untuk berdiri.

Advertisement

Di lokasi itu, terdapat sebuah pohon palem yang memiliki banyak duri. Salah posisi, ia tak berani berpegangan pada palem. Akhirnya ia terjatuh dari ketinggian sekitar tiga meter.

Dua telapak kakinya menapak ke tanah. Darmono jatuh tertelungkup. Saat beberapa temannya membantunya berdiri, ia meringis kesakitan. Kedua engkel kakinya bengkak. Selain itu, bagian punggungnya terasa sakit luar biasa.

“Setelah berpindah-pindah rumah sakit (RS), saya akhirnya dirawat di RS Kustati Pasar Kliwon,” ujar lelaki yang baru empat bulan bekerja sebagai petugas kebersihan di UNS tersebut saat ditemui Solopos.com, Sabtu siang.

Advertisement

Operasi

Namun, karena kadar trombositnya tinggi, dokter di RS Kustati tak berani mengoperasinya. Padahal, sesuai hasil rontgen, terdapat keretakan pada tulang bagian engkel. Saraf pada tulang belakang juga terjepit setelah kejadian itu.

“Selama ini biaya berobat bersumber dari Kartu Indonesia Sehat (KIS). Tapi sudah dua bulan saya tidak bekerja. Istri juga tidak bekerja,” tutur dia.

Advertisement

Hingga hari itu Darmono belum kunjung melakukan kontrol ke RS Kustati. Padahal, sesuai jadwal, ia seharusnya melakukan kontrol pada 20 Mei 2017.  Ia sama sekali tak bisa kemana-mana.

Beruntung, ada tetangga yang bekerja sebagai terapis yang kerap datang menengok kondisi Darmono. Ia juga belum tahu kapan boleh melepas perban karena belum kontrol.

“Saya belum kontrol karena ada kendala di transportasi. Saya tidak kuat kalau pakai sepeda motor karena adanya masalah saraf di punggung saya. Kalau malam lutut rasanya nyut-nyutan. Engkel sekarang tidak terlalu sakit, tapi belum kuat untuk berdiri,” paparnya.

Untuk hidup, keduanya mengandalkan bantuan dari mandor tempat Darmono bekerja. Dengan uang seadanya mereka menyambung hidup.

Istri Darmono, Surati, 55, mengaku sudah tidak bekerja lagi. Ia mengatakan tak tega meninggalkan suaminya yang saat itu dalam kondisi tak berdaya.

Salah satu pegiat Tali Kasih Community, Happy Niarti, 37, mengatakan sudah berusaha mencarikan bantuan untuk Darmono. Ia sempat menawarkan diri untuk memboncengkan Darmono untuk kontrol. Tetapi, hal itu terlalu berisiko untuk Darmono.

“Kami masih berusaha bagaimana caranya ada bantuan untuk Pak Darmono,” ujar warga Pucangsawit tersebut.

Pegiat Tali Kasih Community lainnya, Ahmad Mustakim, 29, mengatakan sudah menginformasikan kondisi Darmono melalui Facebook dan grup Whats App (WA). Ia berharap akan ada donatur yang membantu Darmono.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif