Jogja
Minggu, 28 Mei 2017 - 06:19 WIB

Harga Gas 3 Kg di Atas Rp18.000, Laporkan!

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tabung Elpiji 3 Kg (JIBI/Dok)

Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyarankan masyarakat konsumen membeli elpiji ukuran tiga kilogram di pangkalan

 
Harianjogja.com, BANTUL- Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyarankan masyarakat konsumen membeli elpiji ukuran tiga kilogram di pangkalan apabila ingin mendapatkan harga sesuai harga eceran tertinggi.

Advertisement

“Harga elpiji di pangkalan sudah ditentukan sesuai HET [harga eceran tertinggi] yaitu Rp15.500 per tabung, kami sarankan masyarakat untuk beli di pangkalan,” kata Kepala Dinas Perdagangan Bantul Subiyanta Hadi di Bantul, Jumat (26/5/2017).

Menurut dia, dengan membeli di pangkalan elpiji, konsumen bisa mendapatkan harga sesuai HET, tidak seperti di tingkat pengecer atau warung yang harganya lebih mahal dengan selisih sekitar Rp2.000 per tabung.

Ia mengatakan untuk menjamin bahwa pangkalan elpiji melayani pembelian kepada konsumen langsung, pihaknya akan melayangkan surat edaran kepada pangkalan agar selain melayani konsumen juga batasi jumlah penjualan ke pengecer.

Advertisement

“Surat edaran sudah kami ajukan ke Bupati Bantul tinggal menunggu diterbitkan. Para pengecer itu sebenarnya bisa menghabiskan stok elpiji di pangkalan, makanya perlu juga dibatasi,” katanya.

Subiyanta mengatakan, jikapun masyarakat tidak membeli elpiji di pangkalan, namun di pengecer harapannya bisa melaporkan ke dinas ketika mendapati harga elpiji bersubsidi tiga kilogram terlalu mahal di atas Rp18.000 per tabung.

“Pengecer menjual elpiji maksimal Rp18.000 per tabung, kalau ada yang jual diatas itu laporkan ke dinas. Kami akan membuka layanan pengaduan elpiji,” katanya, seperti dikutip dari Antara.

Advertisement

Menurut dia, anjuran agar konsumen membeli di pangkalan termasuk pembatasan penjualan kepada pengecer itu diambil dalam rangka menghadapi bulan Ramadan 1438 Hijriyah, mengingat selama itu permintaan bahan pokok naik.

“Ini sebagai upaya kita dalam hal pengendalian peredaran elpiji, karena kan distribusi elpiji dari Pertamina sudah ada kuota masing-masing, misalnya Bantul dapat berapa dan itu tidak dikurangi,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif