Soloraya
Sabtu, 27 Mei 2017 - 00:15 WIB

WISATA WONOGIRI : Pedagang Musiman Dilarang Berjualan di WGM pada Lebaran 2017

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung berfoto di objek wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM), Wonogiri, Kamis (25/5/2017). (Ahmad Wakid/JIBI/Solopos)

Wisata Wonogiri, pedagang musiman dilarang berjualan di WGM saat Lebaran nanti.

Solopos.com, WONOGIRI — Pengelola objek wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri tidak menerima pedagang musiman saat Lebaran tahun ini. Hal itu dikarenakan adanya penataan dan relokasi kios pedagang di kawasan tersebut.

Advertisement

Kepala UPT Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur, Pardianto, menegaskan pedagang yang tidak punya Kartu Tanda Anggota (KTA) tidak diperbolehkan jualan di dalam lokasi.

“Lebaran ini, kami tidak menerima tambahan pedagang dari luar karena kami sedang merelokasi pedagang yang sudah ber-KTA. Jadi, pedagang musiman tidak bisa berjualan di sini,” kata dia ketika ditemui di kantornya, Kamis (25/5/2017).

Menurutnya, jumlah pengunjung paling banyak terjadi saat libur Lebaran. Oleh karena itu, banyak pedagang musiman yang datang ke obyek wisata tersebut. Sehingga, menyebabkan masalah dan perselisihan dengan pedagang yang sudah punya KTA.

Advertisement

“Biasanya banyak yang datang dari Solo, sehingga pedagang yang asli justru tidak dapat tempat karena ditempati pedagang musiman itu,” imbuhnya.

Pardianto menjelaskan, sebanyak 78 kios pedagang yang punya KTA akan direlokasi. Pembangunan kios tersebut mulai awal Mei 2017 dan ditargetkan selesai pada 20 Juni mendatang.

“Pembangunan kios baru sudah berjalan sekitar 60 persen. Sebelum lebaran harus sudah selesai, sehingga proses relokasi berjalan lancar,” jelasnya.

Advertisement

Sementara itu, dia mengklaim jumlah pengunjung yang datang ke obyek wisata tersebut mengalami peningkatan signifikan, meningkat lebih dari 100 %. Jika pada tahun sebelumnya, hanya sekitar 200-300 pengunjung saat hari Senin-Jumat, tahun ini mencapai 500-1.000 pengunjung. Sedangkan hari libur meningkat berlipat ganda menjadi 3.000-3.500 pengunjung.

“Walaupun anggaran minim, namun kami mencoba melakukan kreativitas dengan menyediakan wahana yang menarik pengunjung, salah satunya Omah Jungkir. Wahana tersebut dengan konsep baru dan kekinian, sehingga membuat pengunjung penasaran,” beber Pardianto.

Salah satu pengunjung, Wardiyanto, warga Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, mengatakan penataan objek wisata tersebut lebih baik daripada tahun lalu. Menurutnya, tahun lalu kawasan wisata itu terkesan kumuh, namun sekarang sudah cukup bersih.

Sementara pengunjung lain, Ani Putri, warga Sidoharjo, Girimarto, Wonogiri, berharap agar kebersihan di lokasi wisata itu semakin ditingkatkan. “Tempat hewan di taman satwa juga kurang bagus,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif