Soloraya
Jumat, 26 Mei 2017 - 21:35 WIB

RAZIA KARANGANYAR : Belasan Pasangan Kumpul Kebo Digaruk Satpol PP

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi razia penyakit masyarakat. (JIBI/Solopos/Dok)

Razia Satpol PP Karanganyar menangkap belasan pasangan kumpul kebo.

Solopos.com, KARANGANYAR — Belasan pasangan kumpul kebo digaruk petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Karanganyar, Rabu-Kamis (24-25/5/2017). Selain itu, petugas Satpol PP juga menangkap sejumlah pekerja seks komersial (PSK) dan muncikari.

Advertisement

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, petugas Satpol PP berkoordinasi dengan Satpol PP Magetan, Jatim, saat menggelar razia PSK di kawasan perbatasan Tawangmangu-Magetan, Rabu siang. Saat itu, tim gabungan menangkap empat PSK.

Setelah berkoordinasi dengan Satpol PP Magetan, tim Satpol PP Karanganyar menyisir beberapa lokasi yang diduga kawasan mangkalnya beberapa PSK, yakni di Jumantono dan Mojogedang. Di dua lokasi itu, petugas Satpol PP menangkap empat PSK dan dua muncikari.

Selanjutnya pada Kamis dini hari, petugas Satpol PP menyisir kawasan Kebakkramat. Di lokasi ini, petugas menangkap tiga pasangan kumpul kebo. Saat ditanya surat nikah, ketiga pasangan tersebut tak dapat menunjukkan di hadapan petugas.

Advertisement

Satpol PP Karanganyar juga menemukan 10 pasangan kumpul kebo di Jaten. “Hasil penyisiran di perbatasan sudah diurusi Satpol PP Magetan. Semua pasangan kumpul kebo, PSK, muncikari itu kami data. Selanjutnya, kami bina. Intinya, jika mereka mengulangi perbuatan mereka lagi, otomatis dikenakan pasal tindak pidana ringan [tipiring],” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP Karanganyar, Kurniadi Maulato, kepada Solopos.com, Jumat (26/5/2017).

Kurniadi mengatakan razia penyakit masyarakat (pekat) bakal dilakukan secara insentif selama Ramadan. Seluruh elemen masyarakat diharapkan dapat proaktif untuk memantau kondisi di masing-masing daerah.

“Ketika ada laporan dari masyarakat, tentu akan kami tindaklanjuti,” katanya.

Advertisement

Terpisah, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Karanganyar, Abdul Muid, mengharapkan situasi di Bumi Intanpari selalu kondusif saat Ramadan. “Hindari berbagai macam perbuatan maksiat saat Ramadan. Perbanyak ibadah,” katanya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif