Jateng
Jumat, 26 Mei 2017 - 13:50 WIB

KEBERSIHAN SEMARANG : Duh, Penonton Dugderan Kotori Masjid Agung Jawa Tengah

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sampah berserakan di halaman Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kota Semarang usai pergelaran Kirab Budaya Dugder 2017, Kamis (25/5/2017). (Facebook.com-Ari Argos)

Kebersihan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang tak dijaga para penonton Kirab Budaya Dugder 2017.

Semarangpos.com, SEMARANG – Penonton Kirab Budaya Dugder 2017 yang berakhir di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (25/5/2017), dituding tak mampu menjaga kebersihan di lingkungan masjid saat menonton karnaval tradisi Dugderan yang digelar untuk menyambut Ramadan 2017 tersebut.

Advertisement

Para penonton seri II pawai budaya Dugderan 2017 itu diduga membuang sampah sembarangan di seputaran MAJT. Dari beberapa foto yang diunggah pengguna akun Facebook Ari Argos di dinding grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar), terlihat sampah plastik bekas bungkus makanan dan minuman berserakan di halaman masjid.

Ari Argos menyayangkan tindakan para penonton Kirab Budaya Dugder 2017 yang dinilainya tak mampu menjaga kebersihan masjid kebanggan warga Jateng itu. “Rame lur. Meriah. Tapi sayange kesadaran kagem mbucal sampah wonten panggenan ingkang sakmestinipun tasih kirang [Ramai dan meriah. Namun sayang, kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya masih kurang],” tulis Ari Argos pada keterangan foto yang ia unggah.

Sejumlah netizen lantas mengungkapkan hal senada dengan sang pengunggah foto. Warganet pada umumnya menganggap tindakan membuang sampah di lingkungan MAJT itu sungguh keterlaluan. Menurut mereka, lingkungan masjid adalah lokasi suci yang harusnya dijaga kebersihannya.

Advertisement

Netizen menganggap para pembuang sampah sembarangan itu tak memikirkan akibat dari perbuatan mereka yang dapat berujung pada bencana banjir. “Ya Allah iku opo yo buang sampah sembarangan do ga mikir ngunu. Ngotori, banjir do sambat tapi buang sampah yo sak senenge dewe. Kalau enggak ada tempat sampah kan ya bisa dimasukin ke tas kresek terus dibawa pulang daripada ngotorin tempat lainnya,” ungkap pengguna akun Facebook Adinda Simas Masruroh.

Ora tertip, nek dikandani jare wes tau….nek gak ngono,kuwi dudu wog indonesia [Tak tertib. Jika diberi tahu masih membangkang. Jika tak seperti itu bukan orang Indonesia],” timpal pengguna akun Facebook Abdul Rosyid.

Sementara itu, pengguna akun Facebook Pamung Awang Pamungkas yang mengaku bekerja di MAJT mengungkapkan sampah yang berserakan tersebut diakibatkan dari kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Hal itu ia sampaikan karena ia menganggap fasilitas untuk menampung sampah di MAJT sudah sangat memadai.

Advertisement

“Kami sediakan sampai 100 tong sampah tambahan, 3 truk pengangkut, 5 Tosa, dan 35 tenaga tambahan, pengelola sudah semaksimal mungkin. Boleh dicek lur,” papar Pamung Awang Pamungkas. Ia menambahkan harapannya agar pada masa mendatang para pengunjung MAJT Semarang dapat selalu menjaga kebersihan masjid kebanggan warga Jateng. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif