Soloraya
Jumat, 26 Mei 2017 - 00:35 WIB

Ini Data Kasus Lakalantas Sukoharjo Selama Operasi Patuh Candi 2017

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi kecelakan (Dok/Solopos)

Satlantas Polres Sukoharjo mengungkap data kasus kecelakaan selama Operasi Patuh Candi 2017.

Solopos.com, SUKOHARJO — Jumlah pelanggaran lalu lintas dan peristiwa kecelakaan lalu lintas (lakalantas) selama dua pekan Operasi Patuh Candi 2017 yang berakhir 22 Mei menurun tetapi jumlah korban meninggal naik dari nol menjadi satu orang.

Advertisement

Sedangkan korban luka berat dan korban luka ringan menurun 32,3% hingga 33,3% dibanding setahun lalu. Korban luka berat tahun lalu ada tiga orang, tahun ini turun menjadi dua orang dan korban luka ringan dari 31 orang menjadi 21 orang.

“Secara keseluruhan data-data angka menurun selama Operasi Patuh Candi 2017. Jumlah kejadian lakalantas selama dua pekan Operasi Patuh Candi ada 22 kejadian atau turun 4,3% dibanding operasi yang sama setahun lalu sebanyak 23 kejadian. Walau jumlah peristiwa lakalantas menurun tetapi kerugian material yang dialami korban naik. Tahun 2016 kerugian material senilai Rp15,8 juta tahun ini [2017] senilai Rp37,8 juta atau naik 139,2%,” jelas Kasatlantas Polres Sukoharjo, AKP Finan Sukma Radipta, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Ruminio Ardano, kepada wartawan di kantornya, Rabu (24/5/2017).

Kasatlantas menegaskan jumlah pelanggaran menurun baik di sisi penindakan, pemberian surat tilang, surat teguran, ataupun denda. Menurutnya, penurunan jumlah pelanggaran lalu lintas berkisar antara 0,3% hingga 24%.

Advertisement

Penurunan paling rendah terjadi di sisi denda yaitu Rp85,39 juta dibanding setahun lalu senilai Rp85,69 juta. Pemberian surat teguran turun dari 705 lembar menjadi 536 lembar dan pemberian surat tilang turun dari 2.090 lembar menjadi 1.986 lembar, sementara penindakan turun dari 2.795 orang menjadi 2.522 orang.

“Paling banyak pelanggaran dikarenakan pengemudi maupun pengendara sepeda motor tidak membawa surat kelengkapan berkendara, tidak memakai helm dan kendaraan tidak sesuai spesifikasi teknis,” jelasnya.

Kasatlantas menjelaskan pelaku pelanggaran lalu lintas didominasi karyawan swasta, pelajar, dan mahasiswa. Sedangkan lokasi tiga terbanyak terjaring pelanggaran yakni Sukoharjo, Grogol, dan Kartasura.

Advertisement

“Tiga kecamatan itu menjadi daerah ramai dan sentral kepadatan lalu lintas di Kabupaten Sukoharjo.”

Finan menegaskan tahun ini operasi mengedepankan penindakan untuk meningkatkan ketertiban masyarakat dalam berlalu lintas. “Titik operasi mobiling atau berpindah-pindah dan diprioritaskan di titik rawan pelanggaran dan titik rawan kecelakaan,” jelasnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif