Sport
Jumat, 26 Mei 2017 - 22:25 WIB

Indonesia Tersingkir di Piala Sudirman 2017, Ini Komentar Susy Susanti

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Susy Susanti (Badmintonindonesia.org)

Piala Sudirman 2017 diwarnai dengan Indonesia yang tersingkir di fase grup.

Solopos.com, GOLD COAST – Tim bulu tangkis Indonesia tersingkir di fase grup turnamen beregu campuran bergengsi, Piala Sudirman 2017. Manajer tim sekaligus legenda bulu tangkis Indonesia, Susy Susanti, tetap berpikiran positif tentang kegagalan itu dan menganggap kegagalan tersebut bisa menjadi pemacu untuk bangkit.

Advertisement

Indonesia gagal lolos dari fase grup Piala Sudirman 2017 setelah kalah bersaing dengan Denmark dan India. Kegagalan itu menjadi yang terburuk bagi Indonesia, lantaran sejak Piala Sudirman 2017 digelar pada 1989, Tim Merah-Putih selalu bisa melewati fase grup.

Susy yang menjadi bagian Indonesia menjuarai Piala Sudirman 1989 silam, menilai kegagalan ini jangan membuat Indonesia semakin terpuruk. Justru kekalahan Greysia Polii dkk bisa menjadi alat pacu agar bulu tangkis Indonesia lebih baik ke depannya.

“Dengan hasil ini, kami harus tetap positif thinking, seorang juara tidak mungkin melalui satu kemenangan. Dengan situasi perbulutangkisan kita saat ini, dimana kita hanya bisa berprestasi di sektor tertentu, justru ini bisa memacu untuk kita, saya dan tim, serta atlet-atlet. Kita memang butuh kerja keras,” kata Susy dikutip dari Badmintonindonesia.org, Jumat (26/5/2017).

Advertisement

“Bukan kita terpuruk dengan satu kegagalan, tetapi harus membuat kita lebih kuat, lebih berani dan menjadikan kegagalan ini sebagai jembatan untuk mencapai prestasi yang kita inginkan,” sambung Susy.

Meski tersingkir, Susy tetap memuji para pemain. Terutama saat mengalahkan Denmark. Saat itu, para pemain menunjukkan kerja keras dan perjuangan tak kenal lelah. “Perjuangan dan semangat mereka membuktikan bahwa kita masih ada, evaluasi pun yang pasti banyak karena kekuatan bulu tangkis sekarang merata,” tuturnya.

Lebih jauh Susy menyebutkan peta kekuatan bulu tangkis saat ini memang kian merata. Kekuatan tak lagi hanya bertumpu di negara-negara yang memiliki sejarah panjang seperti Indonesia, Tiongkok, Korea dan Jepang. Tetapi negara-negara lain pun sudah mulai memiliki kemampuan untuk bersaing.

Advertisement

“Memang kita pernah mendominasi, Tiongkok pun pernah ada di titik terburuk mereka. Kita tidak bisa membandingkan bagaimana prestasi kita pada masa lalu. Menanggalkan nama besar itu memang sulit, tapi kita juga melihat perubahan zaman. Perubahan bagaimana bulu tangkis kian mendunia, bagaimana atlet perorangan seperti ada atlet dari Israel, Turki, Spanyol, bahkan Islandia,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif