Denny JA kembali membuat puisi. Kali ini judulnya Burung Garuda Teteskan Air Mata.
Solopos.com, JAKARTA — Setelah menjadi viral dengan puisi berjudul Tapi Bukan Kami Punya yang dibacakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, kini Denny Januar Ali (Denny JA) mempublikasikan puisi Burung Garuda Teteskan Air Mata.
“Puisi Tapi Bukan Kami Punya berisi potret ketimpangan sosial. Desa dan kota bertambah kaya tapi bukan kami punya. Puisi itu dianggap Panglima TNI Gatot Nurmantyo sangat tepat menggambarkan ancaman Indonesia ke depan,” kata penggagas Denny JA dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (26/5/2017).
Penggagas Anti Diskriminasi mengatakan puisi Garuda Teteskan Air Mata menggambarkan bangsa yang sedang terbelah. Sejak Pilkada Jakarta banyak komunitas terbelah dua kubu. Isu apapun yang datang, segera terpilah menjadi baik bagi kubu ini versus buruk untuk kubu itu dan begitu sebaliknya.
Penggagas Anti Diskriminasi mengatakan puisi Garuda Teteskan Air Mata menggambarkan bangsa yang sedang terbelah. Sejak Pilkada Jakarta banyak komunitas terbelah dua kubu. Isu apapun yang datang, segera terpilah menjadi baik bagi kubu ini versus buruk untuk kubu itu dan begitu sebaliknya.
“Garuda menangis karena Indonesia terbelah. Lalu terdengar suara bapak bangsa yang menyatakan ‘Jangan Lupakan Kami. Mereka sudah beri nyawa. Tapi kau lah yang harus berikan makna’,” kata pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) itu.
Sebagai catatan, LSI Denny JA menjadi salah satu lembaga survei yang aktif mempublikasikan hasil survei selama masa kampanye Pilkada Jakarta 2017. Baca juga: LSI: Jadi Tersangka, Elektabilitas Ahok Tinggal 10,6%.
Oleh karena itu, ia berharap semua pihak jangan menambah terbelahnya bangsa. “Ambil bagian sekecil apapun untuk merekatkannya kembali. Bulan puasa dapat menjadi momentum membersihkan kemarahan, prasangka dan hidup kembali bersama dalam satu bangsa,” katanya.
Berikut potongan puisi Denny JA:
Burung Garuda Denny JA Suatu hari yang heboh Periksa sekali lagi Fakta tak terbantah Para ahli tafsir dikumpulkan
Teteskan Air Mata
(Jangan Lupakan Kami)
Berkumpul para tokoh
Peristiwa tak biasa
Pertama kali dalam sejarah
Burung Garuda simbol negara
Teteskan air mata
Sahut menyahut para ahli
Benarkah itu air mata?
Benarkah menetes dari mata Garuda?
Menangis Burung Garuda
Untuk pertama kalinya
Misteri harus dipecahkan