Jateng
Jumat, 26 Mei 2017 - 06:50 WIB

AGENDA SEMARANG : Kirab Budaya Dugder 2017 Lebih Seru Ketimbang Karnaval Dugder 2017

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Kota Semarang tengah berebut roti ganjel rel yang dibagikan panitia Kirab Budaya Dugder di halaman depan Masjid Agung Kauman, Semarang, Kamis (25/5/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Y.S.)

Agenda Semarang, salah satunya adalah Kirab Budaya Dugder 2017 yang digelar guna menyambut datangnya bulan Ramadan.

Semarangpos.com, SEMARANG – Setelah sehari sebelumnya menggelar Karnaval Dugder 2017 di sekitar kawasan Simpang Lima, Semarang, Rabu (24/5/2017), masyarakat Kota Semarang kembali menggelar agenda untuk menyambut datangnya bulan puasa atau Ramadan 1438 H, Kirab Budaya Dugder 2017.

Advertisement

Agenda yang digelar pada Kamis (25/5/2017) itu tak jauh berbeda dengan kegiatan sehari sebelumnya, yakni Karnaval Dugder 2017. Bedanya, Kirab Budaya Dugder 2017 berlangsung lebih meriah dibanding Karnaval Dugder 2017.

Selain diikuti seluruh lapisan masyarakat di Kota Semarang, Kirab Budaya Dugder juga menampilkan berbagai atraksi pertunjukkan. Salah satu atraksi pertunjukkan itu adalah tari kolosal yang diikuti belasan penari yang menampilkan sejarah dimulainya perayaan Dugder pada 1881 saat Kota Semarang dipimpin Tumenggung Aryo Purboningrat.

Advertisement

Selain diikuti seluruh lapisan masyarakat di Kota Semarang, Kirab Budaya Dugder juga menampilkan berbagai atraksi pertunjukkan. Salah satu atraksi pertunjukkan itu adalah tari kolosal yang diikuti belasan penari yang menampilkan sejarah dimulainya perayaan Dugder pada 1881 saat Kota Semarang dipimpin Tumenggung Aryo Purboningrat.

Peserta Kirab Budaya Dugder 2017 menggotong ornamen warak endog di halaman depan Balai Kota Semarang, Kamis (25/5/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Y.S.)

Pertunjukan seni dan tari itu digelar di halaman depan Balai Kota Semarang dengan disaksikan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, dan jajaran Forkominda Kota Semarang. Ribuan warga turut menyaksikan pembukaan Kirab Budaya Dugder itu dengan antusias.

Advertisement

“Tahun ini lebih meriah, karena yang ikut lebih banyak. Semoga acara semacam ini terus digelar,” ujar remaja yang mengaku kuliah di Universitas Dian Nuswantoro, Semarang itu, saat berbincang dengan Semarangpos.com di sela acara.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi tengah memukul beduk tanda dimulainya Kirab Budaya Dugder 2017 di halaman depan Balai Kota Semarang, Kamis (25/5/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Y.S.)

Pembukaan Kirab Budaya Dugder itu dilanjutkan dengan pemukulan beduk Kyai Sapu Jagat oleh Hendi, sapaan Hendrar Prihadi. Begitu beduk dipukul, para peserta kirab pun langsung berjalan keluar dari halaman Balai Kota Semarang menuju ke Masjid Agung Kauman dan berlanjut ke Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

Advertisement

Pantauan Semarangpos.com, rombongan peserta Kirab Budaya Dugder 2017 itu sempat terputus di sepanjang Jl. Pemuda. Kendala itu tak lain disebabkan banyaknya warga masyarakat yang turun ke jalan karena ingin menyaksikan prosesi kirab dari dekat. Terlebih lagi, saat kirab menampilkan Wali Kota Semarang bersama sang istri menaiki kereta kencana dengan pengawalan beberapa orang yang menunggangi kuda.

Meski demikian, tersendatnya kirab itu tak berlangsung lama. Arak-arakan peserta karnaval kembali berlangsung menuju Masjid Agung Kauman.

Sesampainya di halaman Masjid Agung Kauman, para peserta kirab maupun warga tumpah ruah. Mereka berebut jajanan khas ramadan Kota Semarang, ganjel rel, yang dibagikan oleh panitia.

Advertisement

Peserta Kirab Budaya Dugder 2017 dari Salatiga Iconic Custom tampil menawan di halaman depan Balai Kota Semarang, Kamis (25/5/2017. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif