Soloraya
Kamis, 25 Mei 2017 - 05:00 WIB

WISATA SOLORAYA : Kali Ongko 8, Andalan Baru Weru Sukoharjo

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kali Ongko 8 Weru Sukoharjo (Mariyana Ricky/JIBI/Solopos)

Wisata Soloraya di Sukoharjo diramaikan oleh Kali Ongko 8.

Solopos.com, SUKOHARJO — Kecamatan Weru, Sukoharjo menyimpan potensi wisata. Menurut informasi dari warga sekitar, daerah tersebut baru saja membuka objek wisata alam baru, Kali Ongko 8. Lokasinya yang jauh dari permukimam membuat akses ke tempat itu tak cukup baik.

Advertisement

Kali Ongko 8 Weru Sukoharjo (Mariyana Ricky/JIBI/Solopos)

Memulai perjalanan dari Solo Baru sekitar pukul 13.30, saya tiba di Kali Ongko 8 pada pukul 15.10. Rute kali tersebut hampir sama dengan Gunung Taruwongso, yakni menuju Jl.Tawangsari-Watu Kelir. Amati sepanjang jalan tersebut hingga mendapati plang bertuliskan Kali Ongko 8.

Berbelok ke arah kiri sepanjang 2 km, jalanan bercor beton lama kelamaan berubah menjadi bebatuan hingga setapak. Parkirkan kendaraan di sekitar gazebo kemudian petualangan menuju Kali Ongko 8 dimulai. Setelah bertanya kepada warga setempat, berjalan kaki  sepanjang 3 km melintasi jalan setapak yang membelah hutan jati maka akan tiba di lokasi.

Advertisement

Menurut para petani, Kali Ongko 8 adalah nama keren yang diberikan karang taruna dan pengurus desa setempat sejak awal tahun. Salah seorang warga, Dalno, 72, menyebut penduduk sekitar lebih mengenal sungai yang berada di Dusun Kalongan, Desa Karanganyar, Kecamatan Weru itu dengan sebutan Kali Gambir Sawit.

“Ongko 8 kemungkinan diberikan karena bentuk cekungan tengah sungai yang menyerupai angka 8. Salah satu cekungan tersebut kami beri nama Kedung Lumpang. Dalamnya sekitar dua meter dan dahulu kerap dipakai warga untuk berendam mengobati penyakit kulit. Airnya selalu jernih dan tak pernah kering total,” jelasnya dalam bahasa Jawa, Selasa.

Dalno menyebut di salah satu ruas aliran sungai terdapat bendungan kuno era penjajahan Belanda. Saat ini warga masih memanfaatkan bendungan tersebut untuk mengairi lahan.

Advertisement

“Saat air berlimpah, Kali Ongko 8 dimanfaatkan warga untuk mandi dan bermain air. Sejak dibuka menjadi objek wisata, sungai tersebut ramai saat akhir pekan,” tandasnya.

Seusai berbincang singkat, saya lantas kembali melanjutkan perjalanan. Sekitar 5 menit kemudian suara gemericik air terdengar dari kejauhan. Setelah didekati, air tampak mengalir di antara bebatuan kali berdiameter 80 sentimeter.

Bebatuan itu berjajar rapi di sepanjang sungai. Saat musim kemarau seperti saat ini, cekungan dasar sungai terlihat seperti kedung yang menampung air. Kedung-kedung itulah yang berbentuk layaknya angka 8, sehingga membuat warga menamainya Kali Ongko 8.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif