Lifestyle
Kamis, 25 Mei 2017 - 09:00 WIB

WISATA SOLORAYA : Batu Manten Gunung Taruwongso Sukoharjo Solusi Bagi Jomblo

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua pengunjung asyik berfoto di puncak Gunung Taruwongso, Sukoharjo. (Mariyana Ricky/JIBI/Solopos)

Wisata Soloraya kali menjelajahi Sukoharjo dari Gunung Taruwongso. 

Solopos.com, SUKOHARJO — Pesona pemandangan alam selalu menjadi alternatif terbaik untuk sekadar melepas penat. Embusan angin saat berada di lingkungan terbuka seolah membuat setiap insan merasa tenang dan dimanjakan.

Advertisement

Pemandangan sekitar Gunung Taruwongso, Sukoharjo (Mariyana Ricky/JIBI/Solopos)

Kota Makmur ini masih memiliki sejumlah potensi wisata yang tak habis ditelusuri. Salah satunya adalah Gunung Taruwongso yang berada di Desa Thengklik, Kecamatan Tawangsari.

Advertisement

Kota Makmur ini masih memiliki sejumlah potensi wisata yang tak habis ditelusuri. Salah satunya adalah Gunung Taruwongso yang berada di Desa Thengklik, Kecamatan Tawangsari.

Jangan bayangkan gunung ini memiliki ketinggian di atas 2.000 meter seperti Gunung Merapi atau Merbabu. Taruwongso lebih tepat disebut bukit yang dikelilingi hutan konservasi.

Berdasarkan cerita turun temurun, orang pertama yang menemukan Gunung Taruwongso bernama Banjaran, seorang pangeran keturunan selir Majapahit. Banjaran berkelana hingga akhirnya menetap di gunung tersebut. Konon, Pangeran Banjaran masih bersaudara dengan Kyai Ageng Sutowijoyo, putra Raja Majapahit terakhir, Brawijaya V.

Advertisement

Pemandangan sekitar Gunung Taruwongso, Sukoharjo (Mariyana Ricky/JIBI/Solopos)

Berbekal GPS dan sepeda motor,.Gunung Taruwongso sangat mudah ditemukan. Akses penghubung antar kabupaten dan provinsi membuat jalan menuju bukit cukup halus dan rata. Berkendara menuju Jalan Raya Tengklik yang menyambungkan antara Weru, Cawas, Kelir dengan Sukoharjo Kota.

Tak sampai satu jam untuk tiba di bukit ini. Bagi pengendara sepeda motor, kendaraan dapat langsung diparkir tepat di bagian depan tangga. Sementara untuk yang bermobil, perlu sedikit berjalan kaki menuju tangga sesudah dari parkiran. Kedatangan saya pada senja hari membuat petugas parkir maupun penjaga loket sudah lebih dulu pulang.

Advertisement

Sejak belasan tahun lalu pemerintah telah membangun tangga beton menuju puncak bukit. Sayangnya, tangga tersebut tak luput dari ulah para vandal. Coretan berbagai warna dan ukuran hampir memadati seluruh permukaannya.

Seusai berjalan menaiki tangga sekitar lima menit, akhirnya menyentuh Puncak Taruwongso. Di puncak bukit tersebut terdapat gardu pandang dan tumpukan bebatuan. Dari sinilah sejumlah pemandangan indah menyapa mata.

Kompleks perkampungan Kabupaten Sukoharjo dan hamparan sawah yang hampir menguning menjadi beberapa di antaranya. Birunya gunung kembar Merapi dan Merbabu juga tampak dari posisi tersebut. Lewat sudut itu pula saya dimanjakan oleh panorama bukit kars Geopark Gunung Seribu.

Advertisement

Solusi Jomblo

Batu Manten di puncak Gunung Taruwongso, Sukoharjo (Mariyana Ricky/JIBI/Solopos)

Menurut informasi di puncak inilah terdapat mitos keberadaan Batu Manten. Dua buah batu kapur itu konon dipercaya mampu menjadi solusi bagi para jomlo.

Bagi mereka yang percaya, siapapun yang telah lama seorang diri bisa mendapatkan jodoh seusai berkunjung ke batu itu. Namun bagi yang tidak percaya, dua batu ini bisa menjadi background selfie menarik.

Selain Batu Manten, ada pula deretan bebatuan unik lain seperti  Batu Gajah, Batu Kandang, Batu Pecak, Batu Gua, Batu Gebyok, dan Batu Amben. Gunung Taruwongso juga memiliki tujuh mata air atau sendang.

Tujuh sendang itu yakni Sendang Jaya Kusuma, Sendang Sikapa, Sendang Clarat, Sendang Cahyawati, Sendang Gendong, dan dua mata air bernama Sendang Kembar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif