Sport
Kamis, 25 Mei 2017 - 15:25 WIB

Tersingkir di Piala Sudirman 2017, Indonesia Harus Berbenah

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Badmintonindonesia.org)

Piala Sudirman 2017 diwarnai dengan kegagalan Indonesia.

Solopos.com, GOLD COAST – Tim bulu tangkis Indonesia harus pulang lebih cepat di ajang Piala Sudirman 2017. Untuk kali pertama dalam sejarah, tim Merah-Putih gagal melewati fase grup ajang beregu campuran paling bergengsi tersebut.

Advertisement

Indonesia gagal melaju ke babak perempatfinal Piala Sudirman 2017 setelah kalah bersaing dengan Denmark dan India di grup 1D. Tontowi Ahmad dkk. mengawali kampanye Piala Sudirman 2017 dengan kekalahan 1-4 dari India. Hal itu membuat kans lolos semakin menipis karena di partai sebelumnya, Denmark menang 4-1 dari India.

Indonesia pun diharuskan menang dengan skor 5-0 atas Denmark, atau menang 4-1 dengan catatan memperbanyak menang stright game. Namun, Indonesia hanya mampu menang dengan skor 3-2 atas Denmark, Rabu (24/5/2017) malam WIB. Indonesia pun menjadi juru kunci di bawah Denmark yang menjadi juara grup dan India sebagai runner up.

“Saya sebagai cdm memohon maaf kepada semua pecinta bulu tangkis Indonesia di Tanah Air dan yang ada di mana pun berada, kita tidak bisa pulang membawa Piala Sudirman, dan yang paling memprihatinkan adalah kita sudah tersisih di babak kualifikasi grup, dan ini sama sekali di luar dugaan,” ujar chef de mission tim Indonesia, Achmad Budiharto, di Badmintonindonesia.org.

Advertisement

“Hasil ini saya kira akan menjadi suatu pembelajaraan yang penting buat semua pihak yang terkait di kepengurusan PBSI kali ini untuk bisa berbenah diri dan mengejar ketertinggalan. Karena secara fakta, Indonesia tidak bisa masuk ke putaran berikutnya. Ini adalah hal yang memprihatinkan,” sambungnya.

Setelah tersingkirnya Indonesia, banyak yang menyebut Indonesia terlalu menyepelekan India. Pasalnya dari susunan pemain yang dimainkan jauh berbeda dengan melawan Denmark. Namun Budiharto menyangkalnya.

“Tidak ada terpikir sama sekali oleh tim saat menyusun line up untuk menyepelekan India. Justru kita sangat berhitung, karena di hari pertama kami melihat kesiapan kondisi dan mental atlet-atlet kita. Beberapa pemain kita itu tidak dalam kondisi yang siap tempur, para pelatih memutuskan mereka yang betul-betul siap untuk bertempur di hari pertama itu yang kami turunkan, jadi tidak ada sama sekali unsur menyepelekan,” lanjutnya.

Advertisement

Ini menjadi sejarah terburuk tim merah putih di ajang Piala Sudirman. Sejak digelar pada 1989, untuk kali pertama Indonesia gagal melaju ke perempatfinal. Catatan terbaik tim merah putih adalah berhasil menjadi juara, juga di tahun 1989. Dan hingga saat ini, Indonesia belum bisa juara lagi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif