Jatim
Kamis, 25 Mei 2017 - 21:05 WIB

SENSUS EKONOMI 2016 : Di Jatim Terdapat 4,67 Juta Usaha, Sektor Perdagangan Mendominasi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perdagangan bawang putih (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

Perekonomian Jatim disokong banyak bidang salah satunya usaha perdagangan.

Madiunpos.com, SURABAYA — Lapangan usaha perdagangan mendominasi usaha atau perusahaan nonpertanian di Jawa Timur sebesar 44,58% dari seluruh usaha/perusahaan yang ada.

Advertisement

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jatim Teguh Pramono mengatakan berdasarkan Sensus Ekonomi 2016 yang hasilnya dipublikasikan pada Kamis (24/5/2017) tercatat jumlah usaha/perusahaan non pertanian yang ada di Jatim sebanyak 4,67 juta.

Jumlah ini meningkat 10,94% dibandingkan dengan Sensus Ekonomi yang diadakan pada 2006 sebanyak 4,21 juta usaha/perusahaan.

Advertisement

Jumlah ini meningkat 10,94% dibandingkan dengan Sensus Ekonomi yang diadakan pada 2006 sebanyak 4,21 juta usaha/perusahaan.

“Hasil sensus tersebut menunjukkan bahwa jumlah usaha/perusahaan menurut lapangan usaha didominasi oleh usaha perdagangan besar dan eceran sebanyak 2,08 juta usaha atau 44,58% dari seluruh usaha yang ada di Jatim,” ujarnya di Surabaya, Kamis

Sejalan dengan hal tersebut, jumlah tenaga kerja yang diserap sektor perdagangan besar dan eceran juga mendominasi sebanyak 4,30 juta tenaga kerja atau 29,98% dari seluruh tenaga kerja yang ada di Jatim.

Advertisement

“Kontribusi ini merupakan kedua terbesar kedua setelah sektor industri pengolahan,” kata Teguh.

Selain sektor perdagangan besar dan eceran, lapangan usaha industri pengolahan mencatatkan sebagai sektor dominan kedua dengan porsi sebesar 18,42% dan diikuti oleh sektor akomodasi dan penyediaan makan minum sebesar 17,61%.

Bila dibedakan menurut skala usaha, sebanyak 4,61 juta usaha/perusahaan atau sebesar 98,64% berskala usaha mikro kecil (UMK) dan 0,06 juta usaha/perusahaan atau sebesar 1,36% berskala usaha menengah besar (UMB).

Advertisement

Sensus Ekonomi 2016 sendiri merupakan sensus yang dilakukan dalam beberapa tahapan, mulai dari persiapan, listing atau pendaftaran usaha/perusahaan, pencacahan usaha menengah besar, pencacahan usaha mikro kecil, sampai dengan diseminasi hasil.

Kegiatan listing, kata Teguh, mencakup seluruh lapangan usaha di luar lapangan usaha pertanian. Kegiatan ini dilakukan pada Mei 2016.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jatim Budi Setiawan menyebutkan provinsi dengan Ibu Kota Surabaya ini mendominasi perdagangan secara nasional dengan porsi 21% hingga 22%. Pada kuartal I/2017 neraca perdagangan antar daerah Jatim surplus senilai Rp45,15 triliun atau meningkat dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang senilai Rp23,11 triliun.

Advertisement

“Untuk perdagangan luar negeri, Jatim masih defisit karena impor migas. Namun, migas ini untuk keperluan Indonesia dan masuk lewat Jatim,” kata dia.

Adapun, untuk mendorong pengembangan UKM di wilayah Jatim, Budi mengatakan Pemprov memiliki program penyaluran pembiayaan murah dengan suku bunga sebesar 6% per tahun yang disalurkan oleh badan usaha milik daerah (BUMD), yaitu Bank Jatim dan Bank UMKM. Saat ini, dana pembiayaan UKM dengan bunga 6% pertahun tersedia senilai Rp2,3 triliun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif