Jateng
Kamis, 25 Mei 2017 - 11:50 WIB

PILKADA 2018 : Pengamat Minta Masyarakat Hati-Hati Pilih Cagub dari Pusat

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan umum kepala daerah (JIBI/Harian Jogja/Istimewa)

Pilkada dan Pilgub Jateng 2018 akan menampilkan persaingan para politikus nasional.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada), termasuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) di Jawa Tengah (Jateng) 2018 memberikan magnet bagi para politikus nasional yang sebelumnya mengisi posisi penting di pemerintahan pusat.

Advertisement

Terbukti, banyak dari para politikus itu yang mulai bermunculan dan kerap melakukan kunjungan ke daerah-daerah guna meraih simpati warga Jateng. Meski demikian, pengamat politik dari Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Joko Prihatmoko, meminta masyarakat untuk tidak mudah jatuh hati pada politikus dari pusat yang masuk pilkada atau Pilgub Jateng 2018.

Diingatkannya, para politikus dari pusat tersebut belum tentu lebih baik daripada para tokoh maupun politikus daerah. Bahkan, meskipun track record atau rekam jejak para politikus dari pusat tampak mumpuni pengalamannya karena pernah menjabat sebagai menteri.

Advertisement

Diingatkannya, para politikus dari pusat tersebut belum tentu lebih baik daripada para tokoh maupun politikus daerah. Bahkan, meskipun track record atau rekam jejak para politikus dari pusat tampak mumpuni pengalamannya karena pernah menjabat sebagai menteri.

“Biasanya kalau [politikus] dari pusat yang diturunkan ke daerah itu merupakan tukang penggali sumur atau penggali kubur. Jadi, masyarakat harus hati-hati, karena mereka belum tentu lebih baik dari tokoh maupun politikus dari daerah. Justru yang dari daerah itu yang ibaratnya seorang tukang batu, tapi ingin merangkak naik menjadi pengusaha,” tutur Joko saat menghadiri acara diskusi bertajuk Mencari Gubernur pada Pilgub 2018  yang digagas Kelompok Diskusi Wartawan (KDW) Jateng di Hotel Santika, Semarang, Rabu (24/5/2017).

Joko menambahkan saat ini yang dibutuhkan Jateng adalah sosok gubernur yang mengerti permasalahan daerahnya. Banyak permasalahan di Jateng yang hingga kini masih belum terselesaikan, seperti kemiskinan, pengangguran, hingga pembangunan infrastruktur.

Advertisement

“Padahal Jateng ini sangat seksi. Baik secara geografis maupun potensi nasionalnya. Jadi memang banyak yang meliriknya. Kalau dari kami, selaku ASN, tentu menginginkan pemimpin yang bisa menjawab semua tantangan itu,” beber Heru.

Menjelang pilkada atau Pilgub Jateng 2018 memang banyak tokoh maupun politikus nasional yang bermunculan. Mulai dari mantan Menteri Desa, Marwan Jafar, yang diusung PKB, hingga mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang diusung PAN.

Sementara itu, partai politik (Parpol) yang berkuasa saat ini PDI Perjuangan masih belum memutuskan pilihan. Bisa jadi PDIP tetap setia mengusung calon incumbent atau petahana Ganjar Pranowo atau tokoh lain pada Pilkada 2018 nanti, namun di sisi lain tokoh lain PDIP juga sudah muncul di bursa calon gubernur seperti Bupati Kudus Musthofa.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

 

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif