Soloraya
Kamis, 25 Mei 2017 - 20:35 WIB

INFRASTRUKTUR SOLO : Perlintasan Sebidang Pasar Nongko Dilebarkan 2 Meter

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Desain flyover Manahan. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo, perlintasan sebidang Pasar Nongko akan dilebarkan hingga 2 meter.

Solopos.com, SOLO — Perlintasan sebidang Pasar Nongko akan dilebarkan hingga dua meter. Pelebaran itu guna mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas saat pengalihan arus selama flyover Manahan dibangun.

Advertisement

Kepala Seksi (Kasi) Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Solo, Joko Supriyanto, mengatakan beban kendaraan melintas di perlintasan sebidang Pasar Nongko akan meningkat seiring pengalihan arus lalu lintas dari arah Manahan ke Kottabarat maupun sebaliknya ke kawasan Pasar Nongko.

Pemkot berencana mengoptimalkan perlintasan sebidang Pasar Nongko sebagai pengalihan arus lalu lintas selama flyover Manahan dibangun. “Pada kondisi normal saja, kawasan Pasar Nongko macet. Apalagi nanti jika semua kendaraan dari Manahan ke Kottabarat atau sebaliknya dialihkan melewati Pasar Nongko,” kata Joko ketika berbincang dengan wartawan, Kamis (25/5/2017). (Baca juga: Kemenhub Tolak Usulan Perlintasan Sebidang Darurat saat Flyover Manahan Dibangun)

Kendaraan dari ruas Jl. Hasanuddin arah barat serta Jl. R.M. Said arah timur biasanya menumpuk saat menuju perlintasan sebidang Pasar Nongko. Penumpukan kendaraan terjadi karena kondisi jalan menuju persimpangan sebidang Pasar Nongko menyempit.

Advertisement

Berdasar kondisi saat ini, lebar jalan perlintasan tersebut hanya enam meter. “Nanti dilebarkan satu meter ke kanan dan satu meter ke kiri. Jadi bisa menyesuaikan jalan yang ada,” katanya.

Rencana pelebaran jalan perlintasan sebidang Pasar Nongko merupakan salah satu rekomendasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Sebelumnya Kemenhub menolak permohonan izin pembuatan perlintasan sebidang darurat yang diajukan Pemkot.

Perlintasan sebidang darurat diusulkan sebagai pengalihan arus lalu lintas selama proyek flyover dibangun. “Jadi Pemkot mengoptimalkan perlintasan sebidang Pasar Nongko,” katanya.

Advertisement

Pelebaran jalan itu dikerjakan Pemkot sebelum proyek flyover Manahan dibangun. Pemkot juga akan berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) terkait rencana pelebaran jalan perlintasan sebidang tersebut mengingat pelebaran jalan persimpangan sebidang Pasar Nongko berdampak pada pergeseran palang pintu kereta api.

Anggaran untuk proyek pelebaran perlintasan ini diperkirakan Rp2,5 miliar. “Dana itu juga digunakan untuk pengerasan Jl. R.M. Said,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Hari Prihatno, mengatakan segera menyusun rekayasa lalu lintas ulang, termasuk pengaturan arus kendaraannya. Selain itu rambu-rambu penunjuk arah akan diperjelas sehingga pengendara tidak bingung selama pembangunan flyover berlangsung. Rekayasa ulang dilakukan Pemkot karena usulan pembangunan perlintasan sebidang darurat dibangun ditolak Kemenhub.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif