Jateng
Rabu, 24 Mei 2017 - 16:50 WIB

TIKET KERETA API : Calon Penumpang Makin Melek Internet, 50% Tiket KA Dibeli Online

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tiket kereta api (JIBI/Solopos/Dok.)

Tiket kereta api (KA) di Indonesia separuhnya dibeli secara online oleh calon penumpang yang melek Internet.

Semarangpos.com, SEMARANG — PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengungkapkan semakin akrabnya masyarakat pengguna moda angkutan kereta api (KA) dengan Intyernet. Berdasarkan data yang dihimpun PT KAI, kini sudah 50% calon penumpang memesan tiket keberangkatan secara online atau dalam jaringan.

Advertisement

“Memang untuk online, setiap daerah operasi [daops] berbeda. Namun, secara menyeluruh sudah 50% yang membeli lewat online,” ungkap Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro di Semarang, Senin (22/5/2017) malam. Hal itu diungkapkan Edi di sela-sela pantauan kesiapan menjelang masa angkutan Lebaran 2017 di Stasiun Tawang, Kota Semarang.

Diakui Edi, penggunaan sistem online untuk pemesanan tiket KA sekarang ini mengalami kenaikan karena mempermudah calon penumpang daripada harus mengantre di loket stasiun. “Hanya saja, saat dibuka pertama kali, yakni H-90 keberangkatan biasanya [pemesanan] yang masuk terlalu banyak. Itu untuk pertama kali ketika penjualan tiket dibuka,” katanya.

Bahkan, kata dia, trafik pemesanan tiket yang masuk pada H-90 bisa mencapai dua juta pemesanan sehingga pihaknya menyiapkan antisipasi agar sistem tetap lancar. Berkaitan dengan masa angkutan Lebaran, ia mengatakan KA tambahan tetap disiapkan, tetapi yang dihitung KAI adalah penambahan jumlah seat atau tempat duduk yang disediakan.

Advertisement

“Pastinya, nambah jumlah ‘seat’ sekitar lima persen. Prediksi kami. Ya, biasanya sekitar 217.000 tempat duduk menjadi 228 tempat duduk/hari yang akan disediakan,” katanya.

Untuk kenaikan tarif, Edi menjamin tidak akan melebihi ketentuan tarif batas atas (TBA) yang sudah ditentukan sehingga masyarakat pengguna jasa angkutan KA tidak perlu khawatir. “Kan sudah ada ketentuan mengenai tarif batas bawah [TBB] dan TBA dari kementerian. Kenaikan tarif tidak mungkin melebihi TBA,” katanya.

Demikian pula dengan angkutan mudik gratis yang disiapkan sepeda motor dari Ditjen Perkeretaapian, lanjut dia, sekarang ini juga sudah sangat diminati oleh masyarakat. “Kalau tidak salah, sekarang sudah ada 12.000 orang yang mendaftar. Ya, memang memberikan kesempatan bagi pemudik untuk tidak bawa [mengendarai] sepeda motor,” pungkas Edi.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif