Jateng
Rabu, 24 Mei 2017 - 04:50 WIB

RAMADAN 2017 : Dandangan Ditarget Pemkab Kudus Rp63 Juta

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang mainan dari tanah liat khas tradisi Dandangan di Kudus. (JIBI/Solopos/Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Ramadan 2017 disongsong dengan pergelaran tradisi tahunan Dandangan oleh Pemkab Kudus.

Semarangpos.com, KUDUS — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus melalui Dinas Perdagangan setempat menargetkan pemasukan dari retribusi pedagang yang menyewa lahan selama perayaan tradisi dandangan senilai Rp63 juta.

Advertisement

“Target tersebut meliputi pemasukan dari sewa lahan tempat jualan para pedagang senilai Rp58,7 juta dan retribusi sampah senilai Rp4,3 juta,” ungkap Kabid Pedagang Kaki Lima (PKL) Dinas Perdagangan Kudus Sofyan Duhri di Kudus, Senin (22/5/2017).

Ia mengaku optimistis target Pemkab Kudus tersebut bisa terealisasi, mengingat jumlah pedagang yang menyewa lahan di pasar Dandangan cukup banyak. Lagi pula, berdasarkan pengalaman penyelenggaraan event serupa sebelumnya, target semacam itu juga selalu terealisasi.

Dalam Dandangan menjelang Ramadan 2017 kali ini, jumlah PKL penyewa lahan mencapai 400 pedagang. Dari jumlah itu, 237 pedagang berjualan menggunakan tenda, sedangkan selebihnya merupakan pedagang yang berjualan secara lesehan.

Advertisement

Ratusan pedagang tersebut, tersebar di Jl. Sunan Kudus, Jl. Madureksan, Jl. Kiai Telingsing, Jl. Pangeran Puger, Jl. Wahid Hasyim, Jl. K.H. A. Dahlan, Jl. Menara Kudus, Jl. Ramelan, serta Jl. Kudus-Jepara.

Setiap petak yang disediakan, kata dia, ukurannya bervariasi karena disesuaikan dengan jenis komoditas yang dijual. Biaya retribusinya, kata dia, per meter persegi adalah Rp2.000/hari, sesuai dengan Peraturan Bupati Kudus No. 12/2012 tentang Pemakaian Kekayaan Daerah. Harga sewa tersebut belum termasuk retribusi sampah dan biaya sewa listrik.

Perayaan tradisi Dandangan yang digelar Selasa-Kamis (16-25/5/2017) tersebut juga dimeriahkan dengan kehadiran puluhan pengrajin batik dari berbagai daerah di Jateng. Ia mencatat, ada 24 perajin batik dari berbagai daerah di Jateng yang ikut meramaikan pameran tersebut.

Advertisement

Berbagai kekurangan yang terjadi selama perayaan Dandangan 2017 ini, imbuh dia, akan menjadi bahan evaluasi. Salah satunya soal kenyamanan pengunjung karena jalannya juga digunakan untuk lalu-lalang kendaraan bermotor. Jika ditutup total, kata dia, berdampak pada kemacetan di sejumlah titik, sehingga untuk kendaraan roda dua masih bisa melintasi kawasan yang dijadikan tempat berjualan pedagang.

Tradisi Dandangan di Kudus biasanya diramaikan dengan Kirab Dandangan yang menampilkan potensi budaya desa-desa di Kudus. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, di sepanjang jalan, peserta kirab Dandangan akan menceritakan perkembangan Islam sejak masuk Kudus hingga kemudian Sunan Kudus berkuasa.

Setibanya di alun-alun, peserta kirab melakukan adegan untuk menceritakan perkembangan Islam secara sederhana. Seremonial tersebut ditutup dengan pemukulan bedug yang dilakukan oleh pejabat instansi terkait, sekaligus dimulainya awal bulan puasa Ramadan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif