Sport
Selasa, 23 Mei 2017 - 08:30 WIB

MOTOGP 2017 : Potensi Rossi-Vinales Bentrok Lagi di Mugello

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Maverick Vinales dan Valentino Rossi (Yamaha-racing.com)

Motogp 2017 berlanjut ke GP Italia.

Solopos.com, LE MANS — Kekalahan di GP Prancis akhir pekan lalu menyisakan kepedihan mendalam bagi Valentino Rossi. Peluang menyalip Maverick Vinales sebagai pemimpin lomba waktu itu hancur berantakan setelah dia terjatuh dari motornya.

Advertisement

Namun Rossi agaknya menyimpan semangat revans dalam seri lanjutan moto GP di Sirkuit Mugello, Italia. Di kandang sendiri, Rossi tentu berambisi menjadi yang tercepat sekaligus kembali ke perburuan gelar Motogp musim ini.

Potensi tersebut disadari Vinales yang mengaku sudah siap berduel lagi dengan rekannya di Yamaha itu. Seri Mugello akan digelar pada 4 Juni 2017 mendatang. “Saya tahu Mugello akan sangat sulit karena Valentino sangat spesial di sana. Dia akan berjuang lebih keras,” ujar Vinales seperti dilansir Crash.net, Senin (22/5/2017).

Meski demikian, Vinales mengaku tak gentar karena merasa gaya membalapnya juga cocok di Mugello. Pembalap berjuluk Top Gun ini akan semakin menjauh dari kejaran kompetitornya di klasemen jika mampu menjuarai seri keenam tersebut. Sejauh ini Vinales mantap di puncak klasemen dengan 85 poin, disusul Dani Pedrosa dengan 68 poin dan Rossi dengan 62 poin.

Advertisement

“Saya tak ingin menciptakan ekspektasi apapun karena saya juga merasa sangat nyaman di Jerez, tapi nyatanya tak terlalu bagus. Namun setidaknya kami punya motor yang sangat bagus dan stabil,” sambung Vinales.

Pengamat Motogp, Guido Meda, menyebut kesalahan fatal Rossi di GP Prancis dapat mempengaruhi upayanya dalam merebut gelar juara. Rossi melepaskan peluang meraih 20 poin tambahan setelah terjatuh di lap terakhir.

Meda menilai ego Rossi terlalu besar sehingga sang pembalap harus membayar mahal dengan kegagalan menyentuh finis. “Anda harus menganalisis situasi kemarin. Jatuhnya adalah hasil dari kesalahan. Apakah peluang [Rossi] kini sudah terlempar? Ya,” ujarnya dilansir Tuttomotoriweb.

Advertisement

Bukan kali pertama Rossi memperlihatkan sikap lapar kemenangan yang mengakibatkan kurang perhitungan. Kegagalannya menjuarai Motogp 2016 tak lepas dari nafsunya memacu motor saat memimpin di GP Belanda. Dia pun jatuh di lap ke-17 dan tak mampu melanjutkan lomba. Egonya pula yang membuat dia hanya finis di urutan kedelapan pada GP Jerman di Sirkuit Sachsenring.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif