Sport
Selasa, 23 Mei 2017 - 22:25 WIB

Data dan Fakta Final Liga Europa Ajax Vs MU

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Liga Europa akan menyajikan duel Ajax vs Mu di babak final.

Solopos.com, SOLO – Ajax Amsterdam dan Manchester United akan berduel di final Liga Europa di Friends Arena, Stockholm, Kamis (25/5/2017) dini hari WIB. Berikut sejumlahd ata dan fakta kedua tim tersebut jelang partai final.

Advertisement

AJAX AMSTERDAM

Ajax dipenuhi talenta muda dengan memiliki rata-rata pemain berusia 22 tahun. Tim muda asal Belada ini membuat kejutan dengan menyingkirkan Schalke dan Lyon untuk lolos ke final Liga Europa. Ajax sangat tangguh di laga kandang dengan selalu menang dalam tujuh pertandingan di Amsterdam Arena.

Para pemain Ajax Amsterdam merayakan gol. (JIBI/Reuters/Michael Kooren)

Advertisement

Sayangnya, Ajax inferior ketika harus bermain di laga tandang. Kekalahan leg kedua perempatfinal di Schalke dan leg kedua semifinal di kandang Lyon menjadi bukti bahwa Ajax bukan jago tandang. Ajax juga cuku tajam dengan memasukkan 24 gol dan kemasukan 15 gol, dengan rincian menang delapan kali, imbang tiga kali dan kalah tiga kali di Liga Europa.

-Pemain Kunci: Davy Klaassen

Sebagai kapten dan pemain yang dituakan rekan-rekan setimnya meski usianya baru 24 tahun. Klaassen menjadi contoh bagi para pemain muda dan produk akademi Ajax. Sebagai pemain yang menempati posisi gelandang, Klaassen tetap mampu menyumbang gol-gol penting. Dia sudah mencatatkan namanya di papan skor selama 21 kali musim ini. Pemain Timnas Belanda ini pun menjadi incaran klub-klub besar Inggris dan Italia musim panas nanti.

-Pelatih: Peter Bosz

Advertisement

Saat masih menjadi pemain, Bosz menempati posisi gelandang penghancur. Namun dalam melatih, dia memiliki gaya permainan kreatif. Pendekatannya sederhana, menyerang dengan pressing tinggi dan menekan dengan enjoy. Saat masih membela Feyenoord, Bosz merasakan sebagai juara Eredivisie 1992/1993. Sedangkam dalam karier manajerial, dia juga berpengalaman memebesut Maccabi Tel-Aviv sekirae sebelum akhirnua kembali ke Belanda, 12 bulan lalu.

-Mengapa Ajax Layak Juara?

Tim ini bermain tanpa rasa takut. Seperti halnya AS Monaco di Liga Champions musim ini, Ajax bermain dengan berani, penuh dengan fun. Jika Monaco gabungan antara pemain tua dan muda, Ajax punya skuat lebih muda lagi sehingga mereka benar-benar memiliki jiwa pemberani tanpa takut. Tim ini disebut-sebut mirip pada Ajax era 1994/1995 di mana saat itu rata-rata usia pemain berkisar 23 tahun.

-Mengapa Ajax Bisa Gagal Juara?

Advertisement

Pelatih serangan Ajax saat ini dipegang Dennis Bergkamp. Sudah menjadi rahasia umum, legenda Timnas Belanda dan Arsenal tersebut takut terbang dengan pesawat dan memilih menggunakan jalur darat setiap melakoni laga away. Homesick itu sepertinya menular ke Ajax yang memiiki rekor buruk pada laga tandang. Padahal, laga final Liga Europa tidak akan dimainkan di Amsterdam Arena. Mereka harus terbang ke Swedia untuk babak pamungkas.

Selanjutnya data fakta Manchester United….

MANCHESTER UNITED

Manchester United memulai Liga Europa musim ini dengan melawan tim Belanda, Feyenoord, dan akan menuntaskannya dengan melawan tim Negeri Kincir Angin pula, Ajax. Setan Merah kalah 0-1 di Feyenoord, namun mereka membalasnya dengan menang 4-0 di Old Trafford.

Advertisement

United memiliki rekor tandang yang kurang bagus dengan hanya menang tiga kali dalam tujuh laga away. Sebaliknya, rekor kandang mereka sangat fantastis dengan selalu menang di Old Trafford.

Manchester United (JIBI/Reuters/Jason Cairnduff)

United berharap bisa tampil menawan di Solna mengingat mereka akan mati-matian meraih trofi Liga Europa agar bisa berkompetisi di Liga Champions musim depan. United bahkan rela “melepas” peluang mereka finis empat besar Liga Premier, yang kini sudah tertutup. Mereka menang 8 kali, imbang 3 kali, kalah 3 kali di Liga Europa dengan rincian memasukkan 24 gol dan kemasukan 15 gol.

-Pemain Kunci: Henrikh Mkhitaryan

Mkhitaryan baru melakonu debut bersama United di Liga Europa pada matchday keempat. Sejak itu, dia menjadi pemain reguler pelatih Jose Mourinho. Gelandang serang asal Armenia itu mencetak lima gol dalam 743 menit tampil di Liga Europa musim ini, termasuk gol-gol penentunya di fase knock-out takni laga melawan St-Etienne (1-0), Rostov (1-1), dan Anderlecht (1-1).

-Pelatih: Jose Mourinho

Advertisement

Mourinho memiliki pengalaman manis merengkuh juara Piala UEFA (sekarang Liga Europa) bersama Porto pada 2003. Sempat menganggap remeh Liga Europa karena sebagai kompetisi level dua, Mourinho berubah pandangan dengan menyebut laga semifinal melawan Celta lalu sebagai “pertandingan terbesar dalam sejarah kami”.  Apalagi, United membutuhkan trofi di Liga Europa untuk free pass ke Liga Champions, setelah mereka dipastikan gagal finis empat besar di Liga Premier.

-Mengapa Manchester United Layak Juara?

Sejak peluang mereka finis empat besar Liga Premier semakin tipis dan telah tertutup, dalam pikiran Mourinho hanyalah laga final Liga Europa. Sampai-sampai Mourinho menyimpan para pemain intinya demi babak final, serta hanya menurunkan pemain-pemain muda akademi dalam beberapa laga terakhir musim di Liga Premier.  Mourinho bisa diandalkan United karena memiliki rekor final yang fantastis dalam karier manejerialnya. Dia menang 11 kali dalam 13 kali final yang pernah dijalani bersama tim besutannya.

-Mengapa Manchester United Bisa Gagal Juara?

United tidak akan diperkuat sejumlah pemain penting di babak final, seperti bek sentral Eric Bailly yang tertekan sanksi dan bomber Zlatan Ibrahimovic yang cedera. Padahal, peran keduanya sangat penting bagi United.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif