News
Senin, 22 Mei 2017 - 17:00 WIB

Trump Disambut Mesra Arab Saudi, Ini Sindiran Tajam Menlu Iran

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Donald Trump berpidato saat inaugurasi Presiden AS, Jumat (20/1/2017) waktu setempat. (JIBI/Reuters/Yuri Gripas)

Donald Trump disambut hangat oleh pemimpin Arab Saudi dan dunia Arab. Menlu Iran pun membalasnya dengan sindiran tajam.

Solopos.com, RIYADH — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menerima sambutan hangat dari pemimpin Arab pada KTT Islam-Amerika Serikat di Riyadh, Minggu (21/5/2017), setelah secara terbuka menyampaikan retorika bermusuhan kepada Iran. Hal itu langsung direspons dengan sindiran tajam oleh Menteri Luar Negeri Iran.

Advertisement

Dunia Arab seolah melupakan retorika keras Trump sewaktu kampanye Pilpres AS 2016 lalu. Kini, dunia Arab fokus kepada hasrat Trump memutus pengaruh Iran di Timur Tengah, yang dulu mereka tunggu-tunggu sejak Barack Obama masih menjadi Presiden AS.

“Selama berpuluh-puluh tahun Iran telah meniup api konflik sektarian dan teror,” kata Trump. “Iran adalah pemerintah yang berbicara terang-terangan mengenai pembunuhan massal, bersumpah menghancurkan Israel, kematian untuk Amerika, dan menghancurkan banyak pemimpin dan negara di ruang ini.”

Trump sama sekali tidak menyinggung pelanggaran HAM di Saudi atau negara-negara Teluk lainnya. Gedung Putih jauh-jauh hari sudah berkilah bahwa Trump tak ingin mengkuliahi Arab yang menurut mereka dulu pernah dilakukan Obama dan gagal.

Advertisement

Saat kampanye pada Februari tahun lalu, Trump di depan pendukungnya, menduga Arab Saudi berada di balik serangan teror terhadap World Trade Center (WTC). “Anda akan menemukan orang yang menghancurkan WTC karena mereka dokumen di luar sana yang sangat rahasia. Anda mungkin menemukannya [pelaku] adalah orang Saudi. Oke, tapi Anda akan menemukannya,” kata Trump saat itu, dikutip Reuters.

Namun, sejak memenangi pemilihan, Trump tak lagi melontarkan komentar kontroversial kepada publik termasuk di akun Twitter terkait hubungan AS dan Arab Saudi.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif spontan menyerang balik Trump lewat cuitan sindiran di Twitter bahwa Trump menyerang Iran di Saudi yang menjadi “benteng demokrasi dan kemoderatan”. Zarif juga menyindir dengan menyebut Trump telah “disusui” oleh tuan rumah KTT Islam-AS itu dengan ratusan miliar dolar AS dalam bentuk kesepakatan-kesepakatan bisnis.

Advertisement

Mengenalkan Trump, Raja Salman dari Arab Saudi menggambarkan musuh utama mereka Iran sebagai sumber teroris yang harus dilawan bersama. “Tanggung jawab kita di depan Tuhan dan rakyat kita dan seluruh dunia adalah bersatu memerangi kekuatan jahat dan ekstremisme di mana pun mereka berada. Rezim Iran melambangkan ujung tombak terorisme global,” kata sang raja.

Iran adalah negara dengan mayoritas Syiah. Sementara itu, kelompok yang bekerjasama dengan AS dalam perang di Afghanistan, Irak, dan lain-lainnya sejak serangan 11 September 2001 ke Washington dan New York kebanyakan dari kelompok Sunni, musuh Iran.

Sementara itu, milisi-milisi dukungan Iran saat ini sedang memerangi para militan ISIS di Irak. AS dan negara-negara Teluk mengumumkan sebuah kesepakatan untuk berkoordinasi dalam melawan pendanaan bagi kelompok-kelompok teroris.

Advertisement
Kata Kunci : Arab Saudi Donald Trump
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif