Soloraya
Senin, 22 Mei 2017 - 04:00 WIB

TRADISI KLATEN : Dua Desa di Delanggu Rayakan Lamaran Bagus Tirto & Ayu Siti

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bagus Tirto bersanding dengan Roro Ayu Siti Pertiwi di Delanggu Klaten. (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Nilai-nilai tradisi di Klaten dipegang teguh masyarakat Delanggu.

Solopos.com, KLATEN — Hari Kamis (18/5/2017) malam, warga dua desa, yakni Sidowayah Kecamatan Polanharjo dan Delanggu Kecamatan Delanggu menjadi saksi lamaran Bagus Tirto dan Roro Ayu Siti Pertiwi di bumi Raja Lele di Delanggu.Lamaran Bagus Tirto mampu menyedot perhatian ratusan warga di Tegalsari, Delanggu dan sekitarnya.

Advertisement

Rangkaian lamaran Bagus Tirto di Delanggu, Klaten, Kamis (18/5/2017) malam. (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Bagus Tirto bukan seorang lelaki. Bagus Tirto merupakan air yang berada di Umbul Kemanten di Sidowayah. Saat berlangsung lamaran, Bagus Tirto dimasukkan ke kendi berwarna cokelat. Kendi itu dibawa Kepala Desa (Kades) Sidowayah, Hapsoro.

Advertisement

Bagus Tirto bukan seorang lelaki. Bagus Tirto merupakan air yang berada di Umbul Kemanten di Sidowayah. Saat berlangsung lamaran, Bagus Tirto dimasukkan ke kendi berwarna cokelat. Kendi itu dibawa Kepala Desa (Kades) Sidowayah, Hapsoro.

Roro Ayu Siti Pertiwi juga bukan merupakan seorang perempuan. Roro Ayu Siti Pertiwi ini merupakan tanah yang diambil di Delanggu. Tanah tersebut dimasukkan ke kendil berwarna cokelat. Kendil berisi tanah itu diletakkan di tempat khusus di depan panggung wayang kulit di Tegalsari, Delanggu.

Lamaran Bagus Tirto kepada Roro Ayu Siti Pertiwi layaknya lamaran seorang lelaki ke perempuan. Sesampai di Delanggu, Hapsoro beserta rombongan yang mengenakan pakaian adat Jawa langsung menyampaikan niat Bagus Tirto melamar Roro Ayu Siti Pertiwi. Niat tersebut disampaikan di hadapan Kades Delanggu, Sri Mulyono beserta rombongan.

Advertisement

Mendengar lamaran tersebut, Kades Delanggu, Sri Mulyono, yang juga mengenakan pakaian adat Jawa menerima lamaran tersebut.

Mugi-mugi Bumi Rajalele Delanggu diparingi kemakmuran [hasil dari lamaran ini],” katanya.

Panitia penyelenggara lamaran Bagus Tirto dengan Roro Ayu Siti Pertiwi di Delanggu, Agung Setyoko alias Agung Bakar, mengatakan masyarakat di Sidowayah dan Delanggu turut berbahagia melihat lamaran tersebut.

Advertisement

“Sebagai ungkapan syukur, warga di Delanggu turut senang. Makanya, kami menggelar wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Woro Mustiko Siwi, Nia Dwi Raharjo, dan Tulus Raharjo. Setelah ini, diharapkan ada prosesi berikutnya [pesta pernikahan],” kata penyelenggara lamaran Bagus Tirto kepada Roro Ayu Siti Pertiwi, yakni Agung Setyoko alias Agung Bakar, di sela-sela acara.

Agung Bakar mengatakan bersatunya air dengan tanah sangat penting bagi kehidupan masyarakat di Sidowayah dan Delanggu yang mengandalkan potensi desa dari bidang pertanian. Bersatunya air dan tanah diharapkan menjadi simbol kesejahteraan bagi masyarakat di dua desa dan masyarakat di sekitarnya.

“Kendi yang berisi air disimbolkan sebagai wong lanang[lelaki]. Kendil yang berisi tanah disimbolkan sebagai  wong wedok [perempuan]. Makna dari kegiatan ini, ketika sawah dialiri air yang cukup, diharapkan sawah itu menjadi subur dan makmur. Diharapkan pula, sumber air di Sidowayah juga semakin melimpah [dengan pengelolaan yang baik]. Bersatunya air dan tanah, diharapkan dapat menjadikan daerah yang gemah ripah loh jinawi,” katanya.

Advertisement

Aliri Pertanian

Kepala Desa (Kades) Sidowayah Kecamatan Polanharjo, Hapsoro, mengatakan air di Umbul Kemanten menjadi sumber kehidupan di desanya. Air dari umbul tersebut mampu mengairi areal pertanian lebih dari 183 hektare. Selain menjadi wali Bagus Tirto, Hapsoro beseta rombongan juga membawakan oleh-oleh ke perwakilan Roro Ayu Pertiwi. Hal itu seperti, pohon gaharu, kembang kenanga, benih padi, pohon mangga.

“Melalui kegiatan ini, menjadi lambang kebersamaan. Ketika air dan tanah itu menyatu, akan memberikan kemakmuran. Itu yang diharapkan. Harapan kami, oleh-oleh yang kami bawa dapat bermanfaat bagi warga di Delanggu,” katanya.

Kades Delanggu, Sri Mulyono, mengatakan Bagus Tirto dengan Roro Ayu Pertiwi sudah “berpacaran” cukup lama. Air dan tanah sudah semestinya bersatu agar bermanfaat bagi masyarakat.

“Saya selaku perwakilan dari pihak perempuan [Roro Ayu Pertiwi], menerima lamaran ini. Kami berharap, areal pertanian seluas 150 hektare di Delanggu semakin subur dan makmur ke depannya,” katanya.

Lamaran Bagus Tirto itu juga disaksikan staf khusus gubernur Jateng, yakni Warsito Eldwein. Ide menyatukan air dan tanah memiliki makna yang sangat dalam.

“Kegiatan ini tak ada duanya di seluruh dunia. Setelah berusia berjuta-juta tahun baru kali ini ada lamaran air kepada tanah. Ini ide bagus,” katanya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif