Soloraya
Minggu, 21 Mei 2017 - 14:35 WIB

PENCURIAN SRAGEN : Nekat! 2 ABG Ini Sudah Mencuri Burung di 8 Lokasi sebelum Tertangkap

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolsek Gemolong AKP Supadi (tiga dari kiri) menunjukkan barang bukti burung dalam sangkar dan seorang tersangka di Mapolsek Gemolong, Sragen, Sabtu (20/5/2017). (Istimewa/Polsek Gemolong)

Pencurian Sragen, dua anak baru gede mencuri burung di delapan lokasi.

Solopos.com, SRAGEN — Tim Reserse Polsek Gemolong, Sragen, membekuk komplotan spesialis pencuri burung yang beranggotakan tiga orang. Dua orang di antaranya masih anak baru gede (ABG).

Advertisement

Mereka sudah beraksi di delapan lokasi dalam kurun waktu April-Mei 2017. Ketiga pencuri tersebut yakni Toni Kuncoro, 20, buruh asal Dukuh Kalangan Jago RT 004, Desa Kalangan, Gemolong, Sragen; CLP, 14, pelajar asal Gemolong; dan AH, 16, pelajar asal Tanon, Sragen.

Penanganan CLP dan AH dilimpahkan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Srgen. Kapolsek Gemolong, AKP Supadi, kepada Solopos.com, Minggu (21/5/2017) pagi, menyampaikan peristiwa itu berawal saat ada laporan Petrus Efendi Damanik, 37, warga Perumahan Gemolong Permai RT 010/RW 001, Kelurahan/Kecamatan Gemolong, Sragen, Jumat (19/5/2017) lalu.

Advertisement

Penanganan CLP dan AH dilimpahkan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Srgen. Kapolsek Gemolong, AKP Supadi, kepada Solopos.com, Minggu (21/5/2017) pagi, menyampaikan peristiwa itu berawal saat ada laporan Petrus Efendi Damanik, 37, warga Perumahan Gemolong Permai RT 010/RW 001, Kelurahan/Kecamatan Gemolong, Sragen, Jumat (19/5/2017) lalu.

Dia mengatakan pelapor menjelaskan burung-burung piaraannya hilang di rumahnya pada Senin (8/5/2017) malam. Dia menlanjutkan sekitar pukul 22.00 WIB, Petrus pulang dari arisan RT dan melihat burung-burung piaraannya masih ada.

Petrus pun menutup pagar dan pintu seraya menguncinya. Keesokan harinya, Selasa (9/5/2017) pukul 05.00 WIB, Petrus berangkat kerja tanpa curiga. Pada pukul 10.00 WIB, Petrus pulang dan mendapat laporan dari Kamti, 50, warga Candi RT 006/RW 004, Kelurahan/Kecamatan Gemolong bahwa burung-burung piaraannya hilang.

Advertisement

Delapan lokasi yang menjadi sasaran aksi komplotan itu meliputi Perumahan Gemolong Permai Gemolong pada 11 Mei 2017 dengan hasil dua ekor lovebird. Lalu pada hari yang berbeda dengan lokasi yang sama, mereka mencuri seekor lovebird.

Di Dukuh Demak Kelurahan/Kecamatan Gemolong pada Selasa (2/5/2017), mereka mencuri dua ekor kenari, seekor burung jenis sirtu, seekor trucuk, dan seekor prenjak. Di Dukuh/Desa Nganti, Gemolong, pada Kamis (13/4/2017) mereka mencuri seekor kacer. Di Watugong, Desa Jenalas, Gemolong pada Kamis (9/3/2017) mereka mencuri seekor prenjak.

Di Desa Jatibatur, Gemolong, Selasa (2/5/2017), mereka mencuri seekor gelatik. Lalu di Dukuh Pilang, Desa Genengduwur, Gemolong, Kamis (18/5/2017), mereka mencuri seekor jalak; dan terakhir di Kampung/Kelurahan Gemolong, belum lama ini, mereka mencuri seekor pleci.

Advertisement

“Total burung yang dicuri mereka 17 ekor. Dalam aksinya mereka menggunakan sarana motor. Kami mengamankan tiga unit motor, yakni Honda Legenda berpelat nomor B 6366 TYK, Honda Vario berpelat nomor AD 2347 AHE, dan Honda Vario warna merah AD 6735 PEV,” ujar Supadi.

Supadi menjelaskan mereka mencuri itu untuk dijual dan hasilnya untuk makan. Dia mengatakan ada juga hasilnya penjualan burung itu dibelikan burung lagi yang lebih mahal. Mereka melakukan aksi kadang-kadang tiga orang bareng tetapi kadang-kadangan hanya dua orang.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif