Jogja
Minggu, 21 Mei 2017 - 09:22 WIB

Belajar Membuat Legondo di Pameran Potensi Daerah

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pengunjung belajar membuat makanan khas desa wisata Brayut "legondo", Jumat (19/5/2017). (Abdul Hamid Razak/JIBI/Harian Jogja)

Pameran Potensi Daerah menampilkan potensi setempat

Harianjogja.com, SLEMAN – Pameran Potensi Daerah (PPD) 2017 tidak hanya menyajikan karya dan produk industri kecil menengah (IKM). Beberapa produk desa wisata juga ditampilkan dalam perhelatan tahunan itu.

Advertisement

Baca Juga : Ratusan UMKM Ramaikan Pameran Potensi Daerah Sleman

Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman misalnya, mengangkat tema “Desa Disata Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”. Berbagai informasi desa wisata di tampilkan. Termasuk informasi sekilas potensi-potensi desa wisata di stand tersebut.

“Potensi desa wisata dapat diperjelas dengan informasi detail langsung melalui Aplikasi Android hanya dengan men-scan barcode yang dipasang di stand,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Sudarningsih, Jumat (19/5/2017).

Advertisement

Yang menarik, selama PPD digelar sejak 18-26 Mei 2017 Dispar menyajikan atraksi bersama sembilan desa wisata. Atraksi digelar mulai pukul 16.00 WIB. Masing-masing, desa wisata menampilkan potensi wisatanya. Desa Wisata Brayut, menampilkan dan mengajari pengunjung untuk membuat makanan khas desa wisata tersebut “legondo”.

Ketua Pengelola Desa Wisata Brayut Sudarmadi menjelaskan, legondo berbahan baku ketan dan pisang yang dibungkus daun pisang. Panganan tersebut kemudian ditali dengan wilah yakni belahan bambu tipis sebelum dikukus. Demo membuat makanan legondo mendapat respon yang cukup banyak dari pengunjung.

Salah satu pengunjung, Ningrum, warga Beran, Sleman, mengaku baru mengetahui jenis makanan tradisional tersebut. Ia juga tertarik untuk mengikuti proses belajar membuat legondo. Selain belajar bersama dengan desa wisata, Dispar juga menyajikan kuis terkait potensi Sleman. Pengunjung yang mampu menjawab dengan benar akan mendapatkan doorprice.

Advertisement

Setiap hari, pengunjung PPD juga bisa belajar di stan tersebut. Misalnya terkait pengolahan daur ulang sampah dari desa wisata Sidoakur, membuat celengan/ box tisu dari desa wisata Gamplong, membuat emping garut dan Pati garut dari Rumah DOMS , membuat beras kecur dari desa wisata Grogol, membuat sambel salak dari Desa wisata Kelor, membuat makanan olehan salak dari desa Wisata Pule Sari dan membuat wayang rumput dari Desa Wisata Pentingsari.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif