SOLOPOS.COM - Seorang warga Plumbungan, Karangmalang, Sragen, menunjukkan aplikasi Suket Mobile pada ponsel Android setelah berhasil registrasi, Minggu (9/4/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)
Administrasi kependudukan Sragen, uji coba aplikasi surat keterangan mobile diperluas ke empat kecamatan.
Solopos.com, SRAGEN — Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Sragen terus menyosialisasikan aplikasi surat keterangan (suket) mobile kepada warga Sragen. Saat ini sudah ada empat kecamatan yang menguji coba aplikasi ini.
Sekretaris Dishubkominfo Sragen Dwiyanto mengatakan sejak diuji coba di Desa Tangkil pada akhir Maret lalu, pengunduh aplikasi suket mobile terus bertambah. Hingga kini, aplikasi ini sudah diunduh hingga 400 kali.
“Sebelum di-launching kami menargetkan sosialisasi aplikasi ini di 12 kelurahan dan desa di Kecamatan Karangmalang. Tapi ada sejumlah desa di luar Karangmalang yang bersemangat untuk menguji coba aplikasi ini. Sekarang aplikasi ini sudah mulai merambah empat kecamatan yakni Sragen, Karangmalang, Sambirejo, dan Gesi,” ujar Dwiyanto kepada Solopos.com, Minggu (21/5). (Baca juga: Aplikasi Suket Mobile Mudahkan Warga Urus Surat Keterangan)
“Sebelum di-launching kami menargetkan sosialisasi aplikasi ini di 12 kelurahan dan desa di Kecamatan Karangmalang. Tapi ada sejumlah desa di luar Karangmalang yang bersemangat untuk menguji coba aplikasi ini. Sekarang aplikasi ini sudah mulai merambah empat kecamatan yakni Sragen, Karangmalang, Sambirejo, dan Gesi,” ujar Dwiyanto kepada Solopos.com, Minggu (21/5). (Baca juga: Aplikasi Suket Mobile Mudahkan Warga Urus Surat Keterangan)
Dwiyanto menjelaskan antusiasme warga yang ingin memanfaatkan aplikasi suket mobile ini cukup tinggi. Meski begitu, kebanyakan desa belum memiliki tenaga administrasi atau operator yang memadai.
Oleh sebab itu, Dishubkominfo masih terus mengadakan pelatihan atau bimbingan bagi tenaga administrasi di tiap desa. “Semula tenaga admin itu hanya ada di Kantor Diskominfo Sragen. Karena ada permohonan dari banyak desa, kami mengalihkan tenaga admin ke tiap desa atau kelurahan. Jadi, kami memang butuh banyak tenaga admin untuk ditempatkan di tiap desa,” terang Dwiyanto.
“Aplikasi ini akan di-launching pada 24 Mei nanti. Setelah itu, kami akan memaksimalkan pelatihan dan bimbingan kepada tenaga admin di tiap desa,” paparnya.
Dwi mengakui ada keluhan dari masyarakat yang menyebut aplikasi suket mobile ini membutuhkan waktu yang lama untuk di-download. Menurutnya, lama tidaknya proses download tergantung kuat tidaknya sinyal atau jaringan ponsel yang digunakan.
“Biasanya di desa-desa yang agak pelosok itu sinyalnya tidak kuat sehingga butuh waktu lama untuk download. Kalau sinyal jelek pasti tidak lancar. Itu jadi kendala kami. Itu sebabnya kami memprioritaskan penggunaan aplikasi ini di sekitar Kota Sragen,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur BUM Desa Adhirajasa Desa Tangkil Teguh Adhi Prabowo mengatakan proses download aplikasi suket mobile cukup lama saat dilakukan secara bersamaan oleh 20 orang. Padahal, aplikasi ini hanya berukuran sekitar 6 MB.
“Itu adalah PR [pekerjaan rumah] yang harus dicarikan solusi. Saya tidak tahu problemnya ada di mana. Mestinya masalah ini segera diatasi,” paparnya.
Teguh juga menyarankan adanya penambahan fitur-fitur tertentu. Misal apabila pengguna lupa password bisa mendapatkan petunjuk untuk mengatasi masalah itu. “Sejauh ini masyarakat Desa Tangkil menanggapi positif. Ada lebih dari 20 orang yang memanfaatkan aplikasi ini. Khususnya mereka yang punya kesibukan tinggi. Sebagian besar warga yang berdomisili di rumah masih meminta surat keterangan secara manual,” terangnya.
Aplikasi suket mobile ini memungkinkan warga bisa mengurus berbagai surat tanpa harus datang ke balai desa atau kelurahan. Aplikasi ini bisa digunakan di gawai berbasis Android.