Jateng
Sabtu, 20 Mei 2017 - 14:50 WIB

KISAH TRAGIS : Dagang Gorengan Setelah Putus Sekolah, Bocah Semarang Ini Bikin Trenyuh

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bagus, pedagang gorengan yang kisah tragisnya ramai dibicarakan netizen. (Facebook.com-Didit Damaransyah)

Kisah tragis mengenai seorang pedagang gorengan yang masih anak-anak di Kota Semarang membuat netizen merasa trenyuh.

Semarangpos.com, SEMARANG – Kisah tragis seorang pedagang yang masih anak-anak di Kota Semarang Jawa Tengah (Jateng) mencuat di media sosial Facebook. Kisah tersebut berhasil membuat publik pengguna Internet (netizen) mengungkapkan rasa trenyuh mereka.

Advertisement

Kisah tragis itu mencuat setelah pengguna akun Facebook Didit Damaransyah mengunggah video perbincangannya dengan si pedagang gorengan yang masih berusia anak-anak itu. Dari percakapan tersebut, anak tersebut mengaku bernama Bagus dan tinggal di Jl. Bukit Dahlia VI, RT 002/RW 015, Sendangmulyo, Kelurahan Tembalang.

Ia mengaku putus sekolah sejak ibunya meninggal pada 2016 silam dan memutuskan untuk berdagang gorengan demi menyambung hidup. Ayah Bagus sudah tak mampu lagi mencari nafkah setelah terserang strok. “Kayaknya sekolahnya juga udah DO dari kelas 4 SD. Ibu sudah meninggal, bapaknya sakit strok,” tulis pengguna akun Facebook Didit Damaransyah.

Netizen member grup Facebook MIK Semar pun merasa trenyuh mengetahui kisah ytagis tersebut. Kolom komentar video tersebut lantas dipenuhi ucapan doa dan motivasi yang mereka tujukan kepada Bagus. “Saya bantu doa ya dek. Semoga Alloh selalu memberimu kesehatan dan rizki yang melimpah. Amin,” tulis pengguna akun Facebook Ilham RY.

Advertisement

“Ya Allah segeralah kirim malaikat penolong bagi si kecil itu melalui tangan yang penuh kasih agar kehidupannya membaik, amin. Semangat yo le cah bagus,” tulis pengguna akun Facebook.

Bukan hanya merasa trenyuh dan lantas mendoakan Bagus yang mengalami kisah tragis, netizen member grup Facebook MIK Semar juga ramai ingin mengumpulkan donasi untuk diberikan kepada Bagus. Selain itu, mereka akan melakukan koordinasi agar Bagus mendapatkan perhatian dari dinas sosial setempat.

Kiriman mengenai kisah tragis di media sosial Facebook itu tampaknya berhasil menyita perhatian netizen. Belum genap sehari disematkan, video tersebut sudah dibanjiri lebih dari 350 komentar dan 1.500 likes. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangops.com)

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif