News
Jumat, 19 Mei 2017 - 23:30 WIB

"Layak Investasi", Arus Modal Siap-Siap Masuk Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (Dok/JIBI/Bisnis)

Predikat “layak investasi” atau “investment grade” diprediksi membuat arus modal segera masuk Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Penetapan “investment grade” (layak investasi) dari Standard & Poor’s (S&P) untuk Indonesia membuka peluang peningkatan arus dana asing masuk ke dalam negeri.

Advertisement

Kepala Ekonom PT Bank Tabungan Negara Tbk., Winang Budoyo, menuturkan selama ini pengelola dana pensiun asing terganjal dengan peraturan internal mereka yang mengatur standar negara tujuan investasi harus berstatus “investment grade”.

“Selama ini mereka ingin investasi melihat success story Indonesia, tetapi terganjal peraturan mereka sendiri. Sekarang tentu saja akan masuk ke Indonesia,” ungkapnya, setelah workshop Pendalaman Hasil Materi RDG, Jumat (19/5/2017).

Dia meyakini sektor yang akan terpengaruh dalam waktur dekat adalah pasar modal. Setelah itu, dampak positif dari penetapan “investment grade” dari S&P akan menguatkan nilai tukar rupiah.

Advertisement

Secara jangka panjang, Winang meyakni dampak positif tersebut akan menyentuh investasi asing langsung di Indonesia, terutama dalam bidang manufaktur. Sementara itu, ekonom PT Bank Mandiri Tbk. Andry Asmoro mengungkapkan dampak “invesment grade” dari S&P yang utama adalah potensi arus modal ke Indonesia.

Potensi ini akan meningkatkan harga aset di dalam negeri. Selanjutnya, rilis rating S&P juga akan berdampak pada semakin murahnya biaya yang harus dibayarkan pemerintah dalam menerbitkan global bond.

Tidak hanya pemerintah, dia mengatakan sektor swasta juga akan membayar premi lebih rendah jika menerbitkan global bond. “Ini akan membawa lebih banyak sentimen positif ke Indonesia,” ungkapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif