Jateng
Kamis, 18 Mei 2017 - 23:50 WIB

PENGANIAYAAN SEMARANG : 3 Memar di Dada Taruna Akpol Akibat Pukulan Benda Tumpul

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemukulan (Dok/JIBI)

Penganiayaan diduga dialami taruna tingkat dua Akpol di Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Dugaan penganiayaan terhadap taruna tingkat dua Akademi Kepolisian (Akpol), Brigadir II Taruna (Brigdatar) Muhammad Adam, 20, semakin terlihat. Hal itu menyusul ditemukannya memar, seperti bekas pukulan benda tumpul di dada korban.

Advertisement

Korban yang merupakan taruna asal Jakarta itu meninggal dunia di RS Bhayangkara, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (18/5/2017) dini hari sekitar pukul 02.45 WIB. Sebelumnya, ia dibawa ke RS karena mengalami sesak napas hingga pingsan di baraknya.

(Baca juga PENGANIAYAAN SEMARANG : Diduga Dipukuli Taruna Akpol Tewas)

Kapolda Jateng Irjen Pol. Condro Kirono mengaku tengah mengetahui kabar meninggalnya taruna Akpol itu sejak Kamis pagi, sekitar pukul 08.00 WIB. Meski demikian, Condro belum berani menyebutkan jika Adam merupakan korban penganiayaan dan pemukulan.

Advertisement

Kapolda hanya menyebutkan jika di tubuh korban ditemuka luka memar, seperti bekas pukulan benda tumpul. “Saat ini proses autopsi masih berlangsung. Tapi dari visum et repertum yang kami terima memang ada bekas memar di dada korban, jadi diduga terjadi pemukulan,” tutur Condro saat menggelar jumpa pers di Mapolda Jateng, Kamis sore.

Tak tanggung-tanggung, tak hanya satu luka memar di dada korban. Condro menyebutkan ada tiga luka memar yang ditemukan petugas di tubuh korban. Ketiga luka memar itu semuanya ditemukan di dada korban, yakni pada bagian dada tengah berukuran 8×3 cm, dada kiri berukuran 2 cm X 1 cm, serta pada dada kanan juga berukuran 2 cm X 1 cm.

Condro menyatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab kematian korban. Pihaknya bahkan tengah melakukan pemeriksaan terhadap 21 saksi yang terdiri dari rekan seangkatan korban, maupun seniornya. “Kami akan sungguh-sungguh mengungkap kasus ini. Besok kami akan ceritakan kronologi kejadian ini. Saat ini baru kami selidiki,” beber Condro.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif