News
Rabu, 17 Mei 2017 - 21:07 WIB

Kronologi Kecelakaan Meriam yang Renggut 4 Prajurit TNI di Natuna

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Prajurit Kostrad menuju arena latihan gabungan PPRC, Kamis (19/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Ari Bowo Sucipto)

Kadispen TNI menjelaskan kronologi kecelakaan meriam yang merenggut nyawa 4 prajurit dalam latihan PPRC TNI di Natuna.

Solopos.com, JAKARTA — Kepala Dinas Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Denny Tuejeh memaparkan kronologi kecelakaan yang merenggut nyawa empat prajurit Arhanud 1/K di Natuna Kepulauan Riau (Kepri). Peristiwa itu bermula saat salah satu pucuk meriam giant bow dari Batalyon Arhanud 1/K yang sedang melakukan penembakan.

Advertisement

Namun, senjata tersebut mengalami gangguan pada peralatan pembatas elevasi, sehingga tidak dapat dikendalikan. “Dan mengakibatkan empat orang meninggal dunia,” jelas Denny dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/5/2017), yang dikutip Solopos.com dari Okezone.

Tragedi kecelakaan meriam tersebut terjadi pada sekitar pukul 11.20 WIB. Menurut Kadispenad, keempat prajurit itu meregang nyawa lantaran pembatas samping meriam artileri yang seharusnya berputar ke kiri dan ke kanan, kali ini tidak berfungsi.

Selain itu, delapan prajurit lainya mengalami luka-luka karena terkena tembakan. Saat ini para korban telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat. “Korban sedang dievakuasi ke rumah sakit terdekat,” tandasnya. Baca juga: Kecelakaan Meriam Saat Latihan di Natuna, 4 Prajurit TNI Meninggal Dunia.

Advertisement

Sebelumnya, beredar informasi bahwa kecelakaan berawal saat drone melintas di atas, lalu masing-masing pucuk meriam melakukan penembakan. Diberitakan Metrotvnews.com, pucuk 8 kehilangan kendali pada penyekat kiri yang mengakibatkan penembak tidak dapat mengendalikan pucuknya. Berikutnya, elevasi turun kemudian membabat ke arah jam 9 pada posisi pucuk 7 dan 6.

Selain empat prajurit meninggal, delapan lainnya mengalami luka-luka. Saat ini, korban luka dievakuasi ke rumah sakit terdekat di Pontianak, Kalimantan Barat. “Semua korban meninggal dan luka sudah kami evakuasi ke rumah sakit terdekat,” pungkasnya.

Prajurit melakukan gladi bersih untuk latihan kesiapsiagaan PPRC 2017 yang akan dilakukan pada Jumat 19 Mei mendatang. Rencananya, TNI akan melakukan pembaretan kepada para gubernur se-Indonesia. Selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga dijadwalkan hadir dalam agenda tersebut.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif