News
Rabu, 17 Mei 2017 - 20:10 WIB

Donald Trump Dituding Bocorkan Rahasia Negara kepada Rusia

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Donald Trump. (JIBI/Reuters/David Becker)

Donald Trump dituding telah membocorkan rahasia negara kepada Rusia.

Solopos.com, SOLO – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali membuat kontroversi. Untuk kali kedua dalam sepekan, Trump menyampaikan pernyataan yang berbeda dari bawahannya sendiri di Gedung Putih.

Advertisement

Menurut laporan Antara dari CNBC, Rabu (17/5/2017), Gedung Putih sendiri dilaporkan mengalami kesulitan meredam kemarahan akibat pembocoran rahasia negara oleh Trump kepada Rusia, pekan lalu. Apa yang dilakukan Trump bisa membuat dirinya kehilangan dukungan dari Partai Republik, yang merupakan partainya sendiri.

Laporan pada Senin lalu menyebutkan sang presiden telah membocorkan informasi rahasia kepada para pejabat Rusia yang kemudian dibantah oleh penasihat keamanan nasional H.R. McMaster.

“Kabar yang muncul malam ini sebagaimana telah dilaporkan adalah tidak benar. Saya [saat itu] ada di Ruang Oval. Tidak terjadi pembocoran”, kata dia kepada wartawan.

Advertisement

Tapi, pada Selasa pagi waktu AS, Trump malah mengeluarkan penyataan di Twitter yang berseberangan dengan bantahan McMaster, bahwa dia memang berbagi informasi dengan Rusia.

“Sebagai presiden, saya ingin berbagi dengan Rusia [lewat pertemuan terjadwal yang terbuka di Gedung Putih] di mana saya punya hak mutlak menyikapi fakta yang berkaitan dengan terorisme dan keselamatan penerbangan maskapai,” cuit Trump. “Alasan kemanusiaan, ditambah keinginan saya agar Rusia untuk semakin meningkatkan perang melawan ISIS dan terorisme.”

Tanggapan para politisi Republik terhadap kabar pembocoran rahasia negara ini beragam, namun umumnya mencoba bersikap hati-hati.

Advertisement

“Membocorkan sumber [intelijen] adalah hal yang tak boleh Anda lakukan. Untuk itulah kita menyimpan rapat informasi yang kita dapatkan dari sumber-sumber intelijen,” kata Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Senat Bob Corker, Republiken daerah pemilihan Tennessee.

Sedangkan Ketua Mayoritas Senat, Mitch McConnell dari Republik daerah pemilihan Kentucky, berkata, “Saya kira kita bekerja dengan tidak banyak drama dari Gedung Putih pada banyak hal sehingga kita bisa bokus kepada agenda kita.”

Dalam sepekan ini, antara mulut Trump dan mulut bawahannya di Gedung Putih sering tidak sejalan. Terkait kasus pemecatan Direktur FBI James Comey, Gedung Putih berkilah dasar keputusan Trump memecat Comey adalah rekomendasi seorang pejabat senior Departemen Keadilan. Tapi Trump mengungkapkan alasan dia memecat Comey adalah karena si direktur FBI tukang pamer.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif