Jogja
Rabu, 17 Mei 2017 - 10:22 WIB

DESAKU MENANTI : Daya Tampung Lahan Alternatif untuk 40 KK

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi gerusan air hujan yang mengancam perumahan Desaku Menanti di Dusun Doga, Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Rabu (13/2/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Desaku Menanti, kampung para gepeng tetap dipersiapkan

Harianjogja.com, JOGJA — Pemda DIY melalui Dinas Sosial tengah menyiapkan lahan pengganti rumah bagi gelandangan pengemis (gepeng) yang sebelumnya dibangun di Dusun Doga, Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul. Perumahan tipe 45 untuk gepeng yang kini mangkrak itu akan dimanfaatkan sebagai balai diklat.

Advertisement

Baca Juga : DESAKU MENANTI : Gagal Menghuni Nglanggeran, Pemda DIY Siapkan Lahan di Lokasi Lain

Kepala Dinas Sosial DIY Untung Sukaryadi menjelaskan pihaknya tengah mencari alternatif di beberapa tempat sebagai pengganti agar para gepeng dan keluarganya ini dapat memiliki tempat tinggal.

Dari beberapa alternatif tempat, kata Untung, ia bersama tim telah menyepakati satu tempat. Namun secara resmi penetapan lokasi itu sebagai rumah gepeng belum dilakukan karena butuh proses. Lokasi yang sudah berbentuk gedung itu akan cukup untuk menampung 40 lokal sekitar 40 kepala keluarga. Mereka akan menempati ruangan sendiri-sendiri bersama keluarganya. Ia mengklaim tempat itu lebih manusiawi.

Advertisement

“Kami siapin ada, tetapi belum saya eksekusi tertulis. Lokasinya di DIY bagian tengah, yang jelas terjangkau untuk semua akses,” tegasnya, Selasa (16/5/2017).

Untung menambahkan, pihaknya belum dapat memastikan kapan akan segera ditempati. Namun, pertama yang lebih dulu dibenahi adalah perumahan di Nglanggeran yang batal dihuni tersebut. Terutama membangun penyempurnaan penanganan keamanan seperti membuat tanggul karena berada di lereng perbukitan. Ia menegaskan, rumah itu akan dipakai sebagai tempat pelatihan bagi para gepeng. Mereka datang pagi atau siang untuk mengikuti pelatihan kemudian pulang ke rumah yang disediakan tersebut sore harinya.

“Untuk kegiatan diklat supaya aman, akan dimanfaatkan untuk pelatihan. Tetapi tidak untuk dihuni,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif