News
Senin, 15 Mei 2017 - 08:00 WIB

KISAH UNIK : Universitas Ini Buka Pusat Studi Ninja Pertama di Dunia

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ninja (didyouknowfacts.com)

Universitas Mie mengumumkan pusat studi Ninja akan dibuka Juli 2017.

Solopos.com, MIE – Universitas Mie yang berlokasi di Tsu, Mie, Jepang sedang mempersiapkan pusat studi mengenai semua hal tentang ninja. Juru bicara universitas mengklaim pusat studi tersebut akan menjadi yang pertama dengan subyek penelitian tentang ninja.

Advertisement

Dilansir Japan Today, Jumat (12/5/2017), ninja yang selama ini hanya dimuat dalam buku sejarah dan cerita fiksi mulai digunakan Pemerintah Jepang untuk mempromosikan wisata. Hal ini terkait dengan promosi Olimpiade Tokyo 2020.

Universitas Mie yang berlokasi di Jepang bagian tengah dianggap sebagai asal ilmu bela diri dan tempat bernanung banyak ahli ninja. Pusat studi tersebut dikabarkan akan dibuka mulai Juli 2017.

Pusat studi tersebut akan meneliti dokumen kuno yang membahas tentang ninja, kemudian hasilnya digunakan sebagai dasar  inovasi yang sesuai dengan kehidupan modern.

Advertisement

“Kami akan melakukan penelitian terhadap naskah-naskah kuno. Kemudian, bersama peneliti, kami akan mengaplikasikan hasil penelitian ke kehidupan modern,” jelas Ketua pengadaan pusat studi tersebut, Yamada seperti dikutip Japan Today dari AFP.

Yamada mencontohkan satu kebiasaan ninja yang bisa dihubungkan dengan aktivitas modern. “Salah satu contohnya ninja selalu membakar dupa sebelum keluar rumah, dulu tujuannya untuk menghindari hal buruk. Bisa diasumsikan bau dupa membuat ninja lebih berkonsentrasi sehingga dia terhindar dari kecelakaan atau luka,” terang Yamada sembari menjelaskan hal itu bisa didukung peneliti di bidang bau-bauan agar hasilnya lebih valid.

Pusat studi ninja ini akan berlokasi di Iga, yang berjarak kurang lebih 350 km dari Tokyo. Iga merupakan kota yang dikelilingi gunung, dulunya kota ini dipercaya sebagai rumah para ninja.

Advertisement

Agar pusat studi ini bisa diakses banyak pihak, Yamada menjelaskan timnya akan menerbitkan hasil penelitian dalam dua bahasa yakni Jepang dan Inggris.

 

 

Advertisement
Kata Kunci : Kisah Unik
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif