News
Jumat, 12 Mei 2017 - 23:45 WIB

UN 2017 : Capaian UN Murni Tingkat SMA Meningkat

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di SMPN 5 Sragen, Selasa (2/5/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Hasil UN murni SMA dan MA meningkat ketimbang tahun lalu.

Solopos.com, SOLO – Ujian Nasional (UN) tahun 2017 terselenggara dengan lancar. Perpindahan masif pelaksanaan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP) menjadi ujian nasional berbasis komputer (UNBK) terbukti meningkatkan kejujuran/integritas pelaksanaan ujian, sehingga meningkatkan kehandalan hasilnya.

Advertisement

“Pelaksanaan UN tahun ini berjalan dengan sangat lancar dan relatif tidak banyak kendala dan masalah. Laporan kebocoran soal dan kecurangan jauh berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam jumpa pers di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jumat (12/5/2017) Jakarta.

Sebagaimana dilansir Kemendikbud.go.id, Jumat, pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA), sekolah dengan indeks integritas ujian nasional (IIUN) tinggi atau sudah mengikuti UNBK di tahun 2016, capaiannya meningkat 3,39 poin. Sementara, sekolah yang tahun lalu mengikuti UNKP dengan diwarnai kecurangan, ditunjukkan dengan IIUN rendah, kemudian di tahun 2017 mengikuti UNBK, capaiannya mengalami penurunan/koreksi yang cukup signifikan.

Hal senada juga ditunjukkan oleh hasil sekolah UNKP di mana sekolah penyelenggara UNKP dengan IIUN tinggi di tahun lalu dan berhasil mempertahankan indeks integritasnya di tahun 2017, mengalami peningkatan nilai UN sebesar 1,8 poin. Sedangkan, sekolah penyelenggara UNKP yang memiliki IIUN rendah di tahun 2016, tahun ini berhasil meningkatkan IIUN, dan nilai capaian UN terkoreksi atau mengalami penurunan signifikan.

Advertisement

Hasil menggembirakan juga ditunjukkan oleh provinsi-provinsi yang pada tahun-tahun sebelumnya memiliki IIUN tinggi, dan di tahun 2017 menyelenggarakan UNBK seratus persen. Nilai UN di ketiga provinsi tersebut meningkat, Provinsi Bangka-Belitung meningkat 4,31 poin, Provinsi Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta meningkat 4,2 poin, dan Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta meningkat 2,07 poin.

Sebaliknya, provinsi yang di tahun 2016 yang memiliki rata-rata IIUN rendah, ketika beralih ke UNBK menunjukkan penurunan nilai. Hasil tersebut menjadi indikator bahwa UNBK adalah metode pengadministrasian tes yang lebih menjamin integritas pelaksanaan dan memberi gambaran capaian yang sesungguhnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen), Hamid Muhammad, menargetkan seratus persen penyelenggaraan UNBK pada 2018 untuk jenjang pendidikan menengah. Koordinasi dengan pemerintah daerah, baik kabupaten/kota maupun provinsi akan dilakukan untuk penyediaan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pendidikan.

Advertisement

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik), Nizam, menyampaikan adanya peningkatan nilai pada mata pelajaran pilihan UN. Kebijakan yang memungkinkan siswa untuk memilih mata pelajaran yang paling disukainya dalam UN tersebut berdampak positif. Dicontohkannya, nilai mata pelajaran Kimia pada sekolah penyelenggara UNBK meningkat 9,04 poin, nilai mata pelajaran Ekonomi meningkat 9,70 poin, dan nilai mata pelajaran Sosiologi meningkat 12,92 poin.

Data dan peta capaian yang rinci dan andal telah diperoleh, baik dari hasil UNBK maupun UNKP yang menunjukkan peningkatan IIUN. Kemendikbud mendorong hasil UN dapat menjadi dasar perencanaan dan intervensi yang tepat untuk menata langkah perbaikan kualitas pendidikan oleh pemerintah daerah dan para pelaku pendidikan.

“Yang patut diapresiasi adalah semakin tumbuhnya kesadaran di masyarakat tentang pentingnya kejujuran. Apa artinya nilai bagus kalau penuh ketidakjujuran? Kita akan membersihkan sekolah dari praktik-praktik ketidakjujuran,” tutur Mendikbud.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif