Soloraya
Jumat, 12 Mei 2017 - 02:00 WIB

TRANSPORTASI SOLO : Warga Terkena Proyek Kereta Bandara Pilih Bertahan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Deretan rumah di bantaran rel jalur KA antara Stasiun Solo Balapan-Stasiun Kaliyoso, Kadipiro, Banjarsari, Kamis (11/5/2017). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Transportasi Solo kereta Bandara akan dibangun.

Solopos.com, SOLO — Sejumlah warga yang tinggal di bantaran rel jalur kereta api (KA) antara Stasiun Solo Balapan-Stasiun Kaliyoso, wilayah Kelurahan Kadipiro, Banjarsari meminta PT KAI atau pemerintah bisa memberikan bantuan tempat tinggal pengganti jika warga digusur.

Advertisement

Salah satu warga Kampung Lemah Abang RT 001/RW 021 Kadipiro, Abdurrosyid, 45, menyadari kini hanya tinggal di rumah yang berdiri di lahan milik PT KAI. Dia menyakini warga Kadipiro yang tinggal dan membuka usaha di bantaran rel KA Solo-Kaliyoso bakal digusur karena terdampak proyek pembangunan jalur KA Bandara Adi Soemarmo.

Abdurrosyid menyatakan dirinya tidak punya cukup uang jika harus membeli rumah di tempat lain. Dia berharap PT KAI maupun pemerintah bisa membenrikan bantuan tempat tinggal jika warga bantaran rel jadi digurus.

Advertisement

Abdurrosyid menyatakan dirinya tidak punya cukup uang jika harus membeli rumah di tempat lain. Dia berharap PT KAI maupun pemerintah bisa membenrikan bantuan tempat tinggal jika warga bantaran rel jadi digurus.

“Pikiran saya ke mana-mana. Saya resah setelah diundang PT KAI mengikuti sosialisasi pembangunan jalur KA Bandara di Kantor Kelurahan [Rabu, 10/5/2017]. PT KAI akan mengukur tanah milik mereka yang berada di sepanjang rel untuk keperluan penyediaan jalur KA Bandara. Jika jalur KA Bandara dibuat double track, saya yakin banyak warga yang kena gusur. Sementara saya akan tetap tinggal di rumah sini menunggu kepastian,” kata Abdurrosyid saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Kamis (11/5/2017).

Warga di bantaran rel lain di wilayah RT 001/RW 021 Kadipiro, Hariyanto, 50, juga gelisah setelah diundang PT KAI mengikuti sosialisasi pembangunan jalur KA Bandara pada Rabu malam. Dia menyebut PT KAI menyampaikan rencana melakukan pengukuran lahan dan mendata warga di tepi rel jalur Solo-Kaliyoso mulai pekan depan.

Advertisement

“PT KAI belum bisa memastikan warga di bantaran rel akan digusur atau tidak seiring dengan pelaksanaan proyek penyediaan jalur KA Bandara. Ketidakpastian itu juga menjadi beban pikiran warga. Saya menyadari selama ini cuma tinggal menumpang di lahan PT KAI. Saya tidak berhak meminta macam-macam. Saya hanya berharap kepada PT KAI agar bisa memberikan rumah pengganti kepada warga yang digusur,” ujar Hariyanto.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, sosialisasi yang diadakan PT KAI Daops VI/Yogyakarta pada Rabu malam, hanya mengundang warga Kadipiro yang tinggal di bantaran rel jalur Stasiun Solo Balapan-Stasiun Kaliyoso.

PT KAI tidak mengundang warga Kadipiro yang disinyalir terdampak proyek pembangunan jalur KA Bandara namun menempati tanah hak milik (HM) warga. Salah satu warga RT 001/RW 021 Kadipiro, Kondang Sri Sarwo Edi, mengaku kecewa belum diundang untuk mengikuti sosialisasi pembangunan jalur KA Bandara.

Advertisement

“Petugas sudah memberikan tanda cat warna merah di dekat rumah saya. Sudah hampir bisa dipastikan rumah saya terkena dampak proyek pembangunan jalur KA Bandara. Bukan hanya warga di bantaran rel, warga di perkampungan juga butuh kepastian segera soal batas lahan dan siapa saja yang terkena proyek. Kami belum menerima kepastian sama sekali jadi bikin enggak enak hati. Jangan sampai pengumumannya mendadak. Jika tergusur, kami juga butuh mencari tahu tempat tinggal pengganti,” kata Edi.

Manajer Humas PT KAI Daops VI/Yogyakarya, Eko Budiyanto, menegaskan pihaknya belum bisa memastikan apakah warga di bantaran rel jalur KA antara Stasiun Solo Balapan-Stasiun Kaliyoso akan dipindah atau tidak seiring dengan agenda penyediaan jalur KA Bandara.

PT KAI Daops VI sementara hanya akan mengukur dan mendata aset lahan PT KAI di sepanjang jalur KA Solo-Kaliyoso wilayah Kelurahan Gilingan, Nusukan, dan Kadipiro. Kebijakan soal warga bantaran rel dipindah atau tidak akan muncul setelah proses pelaporan hasil pendataan kepada pemerintah pusat.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif