SOLOPOS.COM - Suasana Sunday Market di kawasan Stadion Manahan, Solo, Minggu (30/10/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)
Sunday Market Manahan diliburkan karena ada LKS tinigkat nasional.
Solopos.com, SOLO — Kegiatan Sunday Market di kompleks Stadion Manahan Solo terpaksan diliburkan dua kali, yakni pada Minggu (14/5/2017) dan Minggu (21/5/2017).
Sekretaris Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Solo, Radik Karyanto, menjelaskan alasan Dispora meliburkan kegiatan Sunday Market selama dua pekan karena kompleks Stadion Manahan akan digunakan untuk lokasi pelaksanaan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tingkat Nasional.
“Sehubungan dengan adanya kegiatan persiapan dan LKS SMK tingkat nasional di kompleks Stadion Manahan, kami terpaksa meliburkan sementara kegiatan Sunday Market selama dua pekan,” kata Radik saat dimintai konfirmasi soal rencana peliburan Sunday Market, Jumat (12/5/2017).
Radik menuturkan Dispora telah menyebar surat pemberitahuan perihal peliburan kegiatan Sunday Market kepada para pedagang Sunday Market. Surat tersebut diberikan kepada para pedagang saat kegiatan Sunday Market pada Minggu (7/5/2017).
Dia berharap para pedagang memaklumi kebijakan peliburan sementara kegiatan Sunday Market. Kegiatan Sunday Market dipastikan bakal kembali digelar pada Minggu (28/5/2017) mendatang.
“Penyelenggaraan LKS SMK rencananya juga akan dibuka langsung oleh Presiden Jokowi. Kami mengambil kebijakan untuk meliburkan kegiatan Sunday Market agar kompleks Stadion Manahan bisa ditata sedemikian rupa,” ujar Radik.
Saat dimintai tanggapan, Ketua Serikat Pedagang Minggu Pagi Manahan (SPMPM), Joko Santoso, menyatakan pada dasarnya pedagang tidak keberatan jika Sunday Market diliburkan karena kompleks Stadion Manahan digunakan untuk penyelenggaraan acara penting.
Namun, dia tidak bisa menjamin pedagang tidak akan berjualan di luar kompleks Stadion Manahan.
“Mau tidak mau pedagang mendukung kebijakan pemerintah yang meliburkan Sunday Market karena ada agenda penting. Pedagang yang membutuhkan pemasukan biasanya tetap berangkat berjualan dengan menggelar dagangan di luar kompleks Stadion,” terang Joko.